Bagikan:

YOGYAKARTA – Mengenal infeksi Salmonella bisa menghindarkan Anda dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh bakteri Salmonella.

Perlu diketahui, Salmonella merupakan salah satu jenis bakteri yang sering mencemari makanan. Konsumsi makanan yang tercemar bakteri Salmonella bisa membuat seseorang mengalami sakit perut, diare, demam, nyeri dan kram di perut. Dalam medis, kondisi ini disebut dengan salmonellosis.

Mengenal Infeksi Salmonella

Dikutip dari AI-Care, infeksi Salmonella adalah sebuah kondisi dimana seseorang mengalami sakit perut, diare berdarah, nyeri dan kram di bagian perut setelah mengonsumsi makanan yang tercemar bakteri Salmonella.

Bakteri Salmonella hidup di saluran pencernaan hewan dan manusia. Bakteri ini dapat menginfeksi manusia melalui makanan yang terkontaminasi kotoran hewan.

Selain itu, seseorang juga bisa terinfeksi bakteri ini bila melakukan kontak langsung dengan hewan yang membawa bakteri tersebut.

Beberapa jenis hewan yang berisiko menularkan bakteri Salmonella di antaranya golongan reptil seperti iguana, kadal dan kura-kura serta anjing, kucing dan hamster.

Gejala Infeksi Salmonella

Menyadur WebMD, beberapa gejala yang muncul jika Anda terinfeksi Salmonella antara lain:

  • Nyeri perut
  • Ada darah di tinja
  • Diare
  • Demam dan menggigil
  • Sakit kepala
  • Perut terasa tidak nyaman dan muntah-muntah.
  • Kram perut

Gejala salmonellosis dapat muncul 8-72 jam setelah infeksi. Beberapa gejala umumnya akan mereda dalam beberapa minggu namun jika terdapat infeksi serius, saluran pencernaan Anda dapat membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk pulih.

Faktor Risiko Infeksi Salmonella

Sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri Salmonella, antara lain:

  • Daya tahan tubuh yang lemah.
  • Berusia di bawah 5 tahun atau di tas 65 tahun.
  • Tinggal di lingkungan yang memiliki sanitasi buruk.
  • Mengosumsi obat-obatan tertentu yang dapat menekan daya tahan tubuh.
  • Mengidap penyakit radang usus.
  • Konsumsi makanan dan minuman yang tidak higienis

Makanan yang Berisiko Terkontaminasi Bakteri Salmonella

Di atas telah disinggung bahwa salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko terinfeksi bakteri Salmonella adalah menyantap makanan dan minuman yang tidak higienis.

Menurut CDC, beberapa makanan yang rentan terkontaminasi bakteri Salmonella antara lain:

  • Makanan mentah atau setengah matang seperti ayam, kalkun, daging sapi. Beberapa kasus juga menunjukkan bahwa bakteri Salmonella juga ditemukan dalam daging cincang olahan, tuna mentah dan telur.
  • Sayuran, buah dan kacang-kacangan. Selain produk hewani, produk nabati juga berisiko terkontaminasi bakteri Salmonella. Kontaminasi pada buah dan sayur dapat terjadi saat pencucian, pengolahan atau ketika ada kontaminasi dengan daging yang terpapar bakteri.
  • Makanan olahan seperti daging kalengan, chicken nugget, dan selai kacang juga memiliki risiko menularkan bakteri Salmonella.
  • Susu yang tidak dipasteurisasi dan produk susu lainnya, termasuk keju lunak, es krim, dan yogurt.
  • Mayones atau bahan lain buatan sendiri yang terbuat dari telur mentah yang terkontaminasi bakteri Salmonella.

Cara Mengatasi Infeksi Salmonella

Menukil AI-Care, Gejala utama infeksi Salmonella adalah diare dan muntah yang dapat menyebabkan dehidrasi. Pada kasus infeksi ringan, salmonellosis dapat sembuh dengan sendirinya selama beberapa hari.

Penanganan yang diberikan biasanya berfokus pada menggantikan cairan yang hilang untuk mencegah dehidrasi.

Selama masa pengobatan, Anda dianjurkan untuk minum banyak air dan berhenti mengonsumsi makanan yang tidak higienis serta makanan pedas.

Apabila kasus infeksi yang dirasakan cukup parah, dokter dapat memberikan obat antibiotik untuk membunuh bakteri lebih cepat. Bila ada gejala lain seperti demam, Anda bisa mendapat obat antipiretik atau penurun demam.

Demikian informasi yang bisa membuat Anda lebih mengenal infeksi Salmonella. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.