YOGYAKARTA - Mual di pagi hari seringkali menjadi tanda awal kehamilan. Namun, tidak sedikit pula yang mengalami mual tanpa disertai tanda-tanda kehamilan lainnya. Lantas, apa perbedaan mual hamil dan masuk angin?
Baik itu mual kehamilan atau masuk angin, memang memiliki gejala yang mirip, namun penyebab dan penanganan yang tepat tentu berbeda.
Artikel ini akan mengulas secara rinci perbedaan antara mual hamil dan masuk angin, sehingga Anda dapat lebih mengenali kondisi tubuh dengan lebih baik.
Perbedaan Mual Hamil dan Masuk Angin
Dilansir dari laman Healthline, berikut ini beberapa hal yang perlu Anda ketahui antara mual masuk angin biasa dan hamil:
-
Mual Masuk Angin
Mual merupakan sensasi tidak nyaman pada perut, sering kali disertai keinginan untuk muntah. Ketidaknyamanan tersebut bisa berupa rasa berat, kencang, atau pencernaan yang terasa terganggu. Namun, mual tidak selalu menyebabkan muntah.
Muntah terjadi saat tubuh mengeluarkan isi perut melalui mulut. Mual bisa dialami oleh siapa saja dan dari segala usia. Kadang mual muncul akibat hal sederhana seperti mengonsumsi makanan yang tidak cocok dengan perut.
Meskipun demikian, dalam beberapa kasus, mual bisa disebabkan oleh kondisi yang lebih serius. Berikut beberapa penyebab umum mual:
- Anestesi
- Pengobatan kemoterapi
- Masalah pencernaan seperti gastroparesis
- Infeksi pada telinga bagian dalam
- Sakit kepala migrain
- Mabuk perjalanan
- Penyumbatan pada usus
- Flu perut (gastroenteritis)
- Infeksi virus
Sebelum melanjutkan, baca juga artikel yang membahas Tak Perlu Panik, Begini 4 Cara Mengatasi Mual karena Cemas
-
Mual karena Morning Sickness
Morning sickness merupakan gejala kehamilan yang umum, terutama di pagi hari setelah bangun tidur, dan sering terjadi pada trimester pertama. Gejala ini dapat muncul mulai dari dua minggu setelah pembuahan.
Perlu diketahui, morning sickness bisa muncul dengan atau tanpa muntah. Yang membedakannya dengan mual akibat kondisi lain adalah gejala lain yang berhubungan dengan kehamilan, seperti:
-
-
Telat menstruasi
-
Beberapa orang mungkin akan mengalami pendarahan ringan setelah hamil, dengan periode yang jauh lebih singkat dibandingkan periode menstruasi biasa.
Akan tetapi, periode yang terlewat juga bisa disebabkan oleh faktor lain seperti perubahan berat badan, stres, atau perubahan penggunaan alat kontrasepsi.
-
-
Perubahan pada payudara
-
Kehamilan sering menyebabkan payudara menjadi lebih sensitif dan bengkak. Area di sekitar puting (areola) juga bisa menjadi lebih gelap. Perubahan ini juga bisa disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon atau PMS.
-
-
Kelelahan
-
Kondisi ini juga bisa disebabkan oleh faktor seperti stres, kurang tidur, penyakit, atau nutrisi yang buruk.
-
-
Nyeri punggung bawah
-
Selain karena saraf kejepit, nyeri ini juga bisa muncul karena PMS, kebiasaan tidur yang buruk, cedera, atau kelebihan berat badan.
-
-
Sakit kepala
-
Penyebab umum sakit kepala termasuk dehidrasi, kafein, PMS, atau stres.
-
-
Perubahan suasana hati
-
Perubahan hormon selama kehamilan juga bisa menyebabkan perubahan suasana hati yang drastis. Faktor lain seperti gizi buruk atau masalah kesehatan mental juga bisa berperan.
-
-
Sering buang air kecil
-
Gejala ini juga bisa disebabkan oleh infeksi saluran kemih atau diabetes.
BACA JUGA:
-
-
Perubahan nafsu makan
-
Bisa jadi mual disebabkan karena Anda mungkin mulai menyukai makanan yang biasanya dihindari atau sebaliknya. Faktor lain yang mempengaruhi adalah diet yang tidak seimbang, kecemasan, atau PMS.
Jika Anda mengalami mual disertai dengan beberapa gejala ini dan periode menstruasi terlewat, ada baiknya untuk melakukan tes kehamilan. Tes kehamilan yang akurat bisa didapatkan di apotek, atau Anda bisa melakukan tes darah di dokter untuk hasil yang lebih pasti.
Selain perbedaan mual hamil dan masuk angin, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari VOI dan follow semua akun sosial medianya!