Bagikan:

YOGYAKARTA - Konsumsi daging yang tidak terkontrol dapat berdampak buruk pada kesehatan, terutama bagi mereka yang sudah berusia lanjut. Oleh sebab itu, penting untuk memperhatikan batasan makan daging bagi lansia agar dapat mengantisipasi timbulnya risiko kesehatan, seperti hipertensi dan kolesterol.

Berapa Batasan Makan Daging Bagi Lansia?  

Dihimpun dari berbagai sumber, sedianya, tidak ada angka yang pasti untuk batasan makan daging bagi lansia. Akan tetapi, para ahli gizi umumnya menyarankan agar lansia mengonsumsi daging merah sekitar dari 50-70 gram per hari dan tidak boleh lebih dari 300-500 gram dalam sepekan.

Perlu garisbawahi, tidak ada larangan bagi lansia untuk mengonsumsi daging merah. Hal ini karena daging mengandung protein yang dibutuhkan oleh tubuh.

Seseorang yang sudah berusia lanjut tetap diperbolehkan menyantap daging, namun dengan batasan tertentu.

Untuk lansia, kriteria daging yang aman adalah daging tanpa lemak yang jumlah kalorinya lebih rendah, sehingga bermanfaat dalam menjaga berat badan sehat dan seimbang. Lemak bisa Anda lihat dari adanya lapisan berwarna putih kekuningan pada permukaan daging.

Selain itu, Anda juga memilih potongan daging paha belakang dan has luar. Bagian daging ini relatif memiliki kadar lemak yang lebih rendah ketimbang bagian tubuh lainnya.

Mengapa Lansia Perlu Membatasi Porsi Makan Daging?

Porsi dagung merah per hari perlu dibatasi agar tidak meningkatkan asupan lemak jenuh. Asupan lemak jenuh bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL/Low Density Lipopolisakarida) di dalam tubuh. Kolesterol ini nantinya bisa menumpuk menjadi plak.

Penumpukan plak bisa membuat aliran darah tersendat sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung, seperti stroke, hipertensi, dan serangan jantug.

Asal tau saja, dalam 100 gram daging sapi panggang dan bakar mengandung kadar lemak jenuh masing-masing sebanyak 2,47 dan 4,68 gram.

Dengan berat yang sama, daging kambing bakar memiliki lemak jenih sebesar 5,69 gram.

Padahal, batas maksimal asupan lemak jenuh dalam sehari aadalah 13 gram dalam sehari. Ini artinya di dalam 100 gram daging merah bisa berkontribusi sebesar 36-43 persen lemak jenuh harian.

Kendati jumlahnya tampak sedikit, asupan lemak jenuh harian tidak hanya berasal dari daging merah, bisa dari lauk-pauk atau camilan lainnya.

Selain menurunkan risiko penyakit jantung, membatasi asupan daging merah pada lansia juga dapat meminimalisir risiko kanker.

Dalam studi yang diterbitkan di jurnal Nutrition and Cancer, asupan daging merah berlebih bisa meningkatkan risiko kanker, terlebih jika dimasak menggunakan suhu tinggi atau dibakar hingga permukannya sedikit gosong.

Kedua medote memasak daging ini dapat memicu senyawa karsinogen atau penyebab kanker kolorektal atau usus besar dan rectum.

Tak cukup sampai disitu, tingginya lemak jenuh juga dapat meningkatkan risiko kanker yang berkaitan dengan hormon, seperti kanker payudara dan prostat.

Risiko kesehatan akan semakin besar jika Anda mengonsumsi daging olahan. Jenis daging ini tinggi garam yang bisa picu hipertensi hingga kanker lambung.

Demikian informasi tentang batasan makan dagig untuk lansia. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.