YOGYAKARTA – Anak usia 6 – 12 tahun gigi susunya tanggal dan ganti gigi permanen atau gigi tetap. Dimulai dari gigi seri bagian tengah hingga taring bagian atas dan tumbuh gigi pada rahang. Untuk anak yang mengalami oligodontia, kehilangan enam gigi atau lebih. Artinya, gigi susu tidak tumbuh lagi menjadi gigi permanen.
Oligodontia adalah salah satu dari tiga bentuk agenesis gigi. Atau anak dengan enam atau lebih gigi susu atau gigi dewasanya hilang. Oligodontia bersifat genetik, dan ini sebenarnya jarang terjadi. Namun apabila terjadi, banyak orang tua yang tidak tahu tentang kondisi oligodontia.
Oligodontia terjadi kurang dari 1 persen penduduk dunia. Sedangkan anodontia, atau gigi dewasa lebihs edikit, memengaruhi sekitar 7 persen orang. Faktanya, kondisi ini sering kali tidak ditemukan sampai anak menjalani rontgen gigi panoramik pertama, yang biasanya direkomendasikan setelah gigi permanen mulai tumbuh (sekitar usia 6 atau 7 tahun). Anak dengan oligodontia, pertumbuhannya baik. Tetapi kehilangan enam atau lebih gigi, tentu saja mengagetkan.
Gigi yang hilang, sering kali diperbaiki dengan implan, atau crown, bisa juga bridge tanpa menyebutkan kemungkinan kondisi genetik. Karena biasanya secara medis, kedokteran gigi berfokus pada memperbaiki masalah daripada memahami penyebabnya, jelas prostodontis dan onkologi oral dokter Naif Sinada, DMD., MS., dilansir Parents, Jumat, 6 September.
Cara mengetahui apakah anak Anda kehilangan gigi atau mengalami oligodontia, hipodontia, ataupun anodentia, antara lain dengan memahami pola pertumbuhan gigi. Gigi primer, set pertama dari 20 gigi tumbuh pada usia 3 tahun. Sekitar 5-6 tahun, gigi susu mulai tanggal karena gigi permanen akan tumbuh. Sejumlah 32 gigi permanen, pada umumnya sudah tumbuh semua pada anak usia 12-14 tahun, kecuali gigi bungsu. Namun apabila gigi permanen tidak pernah tumbuh, gigi susu tidak akan tanggal atau tanggal, jadi ruangnya tetap kosong.
Gigi tanggal atau tumbuhnya gigi permanen, terkadang tidak terjadi pada usia tertentu. Jika anak Anda mengalaminya, penting untuk membawanya periksa ke dokter gigi. Nah, setiap kasus gigi hilang, bersifat unik. Pakar gigi mengatakan cara termudah mendeteksi gigi hilang adalah dengan melakukan pemeriksaan gigi rutin setiap enam bulan.
BACA JUGA:
Oligodontia biasanya didiagnosis dengan pencitraan sinar-X atau dikenal dengan rontgen mulut. Tetapi untuk mendiagnosis kehilangan gigi, dokter gigi anak kemungkianan akan merekomendasikan rontgen panoramik yang memberikan pandangan penuh pada rahang atas dan bawah serta gigi. Jika dokter gigi anak Anda tidak menyebutkan gigi dewasa yang hilang, pastikan untuk menanyakannya terutama jika Anda memiliki riwayat keluarga. Saran pakar, lakukanlah riset karena semakin paham informasi terkait, akan banyak menemukan solusi.
Kebanyakan orang dengan gigi yang hilang pada akhirnya akan membutuhkan implan gigi. Tetapi para spesialis menyarankan agar pasien muda menunggu hingga mereka mencapai pertumbuhan dan perkembangan wajah penuh, biasanya pada akhir usia belasan tahun. Cara mengatasi oligodontia tersebut, perlu dirawat langsung oleh dokter gigi prostetik. Karena apabila tidak dirawat, gigi yang hilang dapat memengaruhi fitur wajah, pertumbuhan tulang rahang, dan kemampuan mengunyah dengan benar.