Bagikan:

JAKARTA - Cinderella selama berabad-abad dikisahkan sebagai gadis cantik dan sederhana yang bermimpi untuk menemukan kebahagiaan dan cinta sejatinya. Kehidupannya pun berubah setelah ibunya meninggal dan ayahnya menikahi wanita lain. Dia terus disiksa oleh ibu dan dua saudari tirinya.

Dalam banyak versi, Cinderella digambarkan sebagai gadis lugu yang tidak berdaya di hadapan ibu dan saudari tirinya. Namun, apa jadinya jika karakter tersebut hadir dengan wajah yang berbeda? Itu lah yang akan ditampilkan dalam film Cinderella’s Curse.

Film yang disutradarai Louisa Warren itu mengangkat perspektif berbeda yang penuh plot twist. Cinderella (Kelly Rian Sanson) di sini hadir untuk membalas dendam atas perlakuan buruk yang ia terima, dengan bantuan ibu peri (Chrissie Wunna) yang licik, kejam, dan mematikan.

Dihadirkan dengan genre thriller dan slasher, film Cinderella’s Curse mengubah dongeng Cinderella dengan plot twist yang menampilkan beberapa kematian yang mengerikan.

Selain Kelly Rian Sanson dan Chrissie Wunna, Cinderella’s Curse juga dibintangi Danielle Scott (ibu tiri), Lauren Budd (Ingrid), Natasha Tosini (Hannah), Sam Barrett (Pangeran Levin), Charlotte Jackson Coleman (Ratu), Peter Watson (Raja), Hellen Fullerton (Anja), dan Frederick Dallaway (Moritz).

Film Cinderella’s Curse ini dihadirkan oleh Fabienne Nicole Studios dan A&Z Film untuk tayang perdana di seluruh bioskop CGV di Indonesia pada Rabu, 4 September besok.

Fabiënne Nicole selaku co-founder Fabienne Nicole Studios mengatakan pihaknya menghadirkan Cinderella’s Curse untuk memberi pandangan lain kepada penonton Indonesia.

“Cinderella biasanya kan yang di-abuse tuh, nah kali ini sebagai women empowerment. Kita akan melihat Cinderella yang sekarang itu membalas dendam dan akhirnya mendapatkan happy ending yang layak dia dapatkan,” kata Fabiënne Nicole saat ditemui di Grand Indonesia, Jakarta Pusat pada Senin, 2 Agustus malam.

Fabiënne yang juga Miss Universe Indonesia 2023 mengaku butuh waktu cukup lama untuk memastikan Cinderella's Curse bisa tayang di Indonesia.

Karena kesukaannya kepada jalan cerita film garapan Louisa Warren itu, Fabiënne pun memutuskan Cinderella’s Curse sebagai film perdana yang ia hadirkan sebagai distributor film.

“Karena aku suka horor, aku suka cerita-cerita princess, dan aku suka fairy tale, jadi menurutku film ini pas banget,” katanya.

Meski tidak menyatakan target untuk film pertamanya, wanita yang akrab disapa Fab itu berharap banyak penonton Indonesia menikmati perspektif baru dalam Cinderella’s Curse.

“Kalau target penonton, aku berharap sebanyak mungkin. Tapi ini bukan soal angka. Di pertama kalinya aku jadi distributor film, yang penting semuanya senang saat nonton film ini,” tandasnya.