YOGYAKARTA – Tidur sangat penting untuk kesejahteraan. Itu artinya setiap orang memerlukan tidur cukup tak hanya untuk sehat fisik dan mental. Lebih spesifik lagi, posisi tidur ternyata juga berpengaruh. Apakah Anda suka tidur miring, telentang, atau tengkurap? Meskipun ketiganya mempunyai kekurangan jika dilakukan dalam durasi yang lama. Tetapi beberapa posisi tidur mungkin lebih baik daripada yang lain.
Penelitian menunjukkan beberapa faktor memengaruhi posisi tidur. Orang dewasa cenderung suka tidur miring. Orang berusia 20-34 tahun, lebih banyak bergerak berpindah posisi saat tidur dibanding mereka yang berusia 35 tahun ke atas. Melansir VeryWellMind, Rabu, 7 Agustus, pria cenderung lebih banyak mengubah posisi tidur daripada wanita.
Karena banyak orang tidak memikirkan posisi tidur, penting kiranya memahami kekurangan dan manfaat posisi tidur tertentu.
Posisi tidur telentang
Para ahli berpendapat bahwa tidur telentang adalah posisi terbaik untuk kesehatan secara keseluruhan karena posisi ini menjaga distribusi berat badan secara merata ke seluruh tubuh saat tidur. Meskipun demikian, posisi ini tidak terlalu banyak dilakukan. Menurut data survei Better Sleep Council, hanya 18 persen orang yang tidur telentang.
Positifnya dari posisi tidur telentang, menyamankan seseorang dengan nyeri leher dan beberapa nyeri punggung karena berbagai faktor. Saat hidung tersumbat karena alergi atau penyakit, dengan menumpuk bantal lebih tinggi dan posisi tidur telentang melancarkan pernapasan.
Nah, negatifnya, tidur telentang dianggap posisi terburuk bagi orang yang mendengkur atau mengalami sleep apnea karena menyebabkan lidah jatuh ke belakang di tenggorokan. Ini membatasi jalan napas dan meningkatkan keparahan gejala. Bagi orang dengan refluks asam, tidur telentang cenderung meningkatkan frekuensi gejala.
Posisi tidur miring
Survei yang dilakukan Better Sleep Council menunjukkan dua per tiga responden lebih suka tidur miring. Tidur miring juga membuka jalan napas dan membantu meredakan dengkuran serta masalah pernapasna lainnya. Posisi ini juga meredakan nyeri punggung bawah. Posisi tidur ini juga meredakan refluks asam meskipun tidur miring ke kanan memperburuk refluks asam.
Sebaliknya, tidur miring ke kanan justru baik untuk mereka yang memiliki masalah jantung. Sebagai tambahan, tidur miring juga dianggap sebagai posisi ideal bagi ibu hamil karena posisi ini tekanan baby bump tidak terasa berat seperti saat tidur telentang. Ibu hamil yang tidur miring juga memungkinkan aliran darah lebih baik.
Penting diperhatikan, negatifnya tidur miring bisa menyebabkan nyeri bahu. Maka perlu mengukur ketinggian bantal, kenyamanan kasur, serta berpindah posisi tidur dalam waktu tertentu.
BACA JUGA:
Posisi tidur tengkurap
Tengkurap dianggap posisi tidur terburuk tetapi paling tidak populer dilakukan. Meski begitu, tetap ada positifnya. Tidur tengkurang bisa menjadi pilihan terbaik bagi mereka yang mengatasi dengkurang atau meringankan kasus apnea tidur ringan.
Nah, kenapa posisi tidur ini dianggap buruk, karena postur tubuh buruk ketika tidur tengkurap. Saat tidur tengkurap, Anda akan mengarahkan wajah miring ke samping supaya bisa bernapas. Ini membuat tulang leher dan tulang belakang tidak sejajar. Akibatnya, bisa menyebabkan nyeri leher dan punggung bawah. Tengkurap juga mengakibatkan lebih banyak gerakan untuk merasa nyaman, ini dapat menurunkan kualitas tidur Anda.
Posisi tidur mana yang mendukung kesejahteraan? Anda tak diharuskan bagaimana memilih posisi tidur untuk sejahtera. Jika Anda merasa paling nyaman dengan tidur tengkurap, mendapatkan cukup istirahat, dan tidak memiliki masalah kesehatan, Anda bisa terus berposisi tidur seperti itu. Asalkan Anda memperhatikan bagaimana hal ini dapat memengaruhi tulang belakang. Artinya, pilih posisi tidur terbaik menurut Anda yang memungkinkan mendapatkan tidur berkualitas dan tidak memperburuk masalah kesehatan yang Anda miliki.