Bagikan:

YOGYAKARTA – Sebagai orang tua, banyak menghadapi tantangan. Mulai dari gaya pengasuhan yang dimata orang terdekat dirasa tidak pas hingga tugas menumpuk membuat orang tua tidak menikmati perannya. Berikut penjelasan profesor sosiologi Calvina Ellerbe Ph.D. yang membuat ortu tak menikmati perannya membersamai buah hati.

1. Terlalu banyak informasi bisa bikin frustasi

Mulai saat seorang ibu mengandung, banyak masukan dari orang sekitarnya. Mulai dari cara tidur sampai skincare yang aman untuk kandungan. Banyaknya informasi, baik dari orang sekitar yang disampaikan langsung hingga mudahnya mengakses informasi lewat gawai, ternyata membuat orang tua tak nyaman menjalankan perannya.

Dorongan dan tarikan terus-menerus tak pernah usai. Dari mengandung sampai anak masuk kuliah pun, banyak pihak terlampau ikut campur memilih pilihan mana yang terbaik dan realistis. Meski di satu sisi penting untuk mendapatkan pertimbangan supaya tak ada yang terlewat. Tetapi berada dalam lautan rekomendasi membutuhkan perjuangan dalam menyeleksi mana yang selaras dengan nilai yang dipegang.

hambatan ortu dalam menjalani perannya membersamai buah hati
Ilustrasi hambatan ortu dalam menjalani perannya membersamai buah hati (Freepik)

2. Terlalu mengandalkan informasi masa lalu

Setiap generasi memandang generasi saat ini secara skeptis dan kekhawatiran. Mengutip penjelasan Ellerbe dilansir Psychology Today, Selasa, 19 Maret, terlalu mengandalkan informasi masa lalu perlu menyaring mana yang relevan dan tidak. Kalau Anda sebagai orang tua mengandalkan informasi pola asuh dari orang tua Anda, penting untuk menyeleksi gagasan yang masih aktual. Jika tidak, ini bisa membuat Anda tak menikmati peran sebagai orang tua yang membersamai anak-anak hingga mereka mandiri.

3. Kurangnya dukungan sosial

Terlalu banyak informasi membuat kelelahan, tetapi kurang dukungan sosial juga sering kali terasa sepi. Penelitian tahun 2020 menemukan peningkatan perasaan terisolasi dan kesepian di kalangan orang tua. Beberapa alasan yang melatarbelakangi munculnya perasaan tersebut, antara lain kurangnya ikut komunitas di sekitar, jadwal pribadi yang sangat sibuk sehingga tak memungkinkan menjalin hubungan sosial yang bermakna, dan perspektif yang lebih individual. Faktor ini membuat orang tua merasa lelah dan sendirian.

4. Menyerah sebelum memulai

Pepatah mengatakan “menjadi orang tua tidak disertai buku petunjuk”. Karena tidak ada petunjuk, seringkali jadi alasan tidak siap atau tidak mempersiapkan menjadi orang tua secara matang. Tetapi, menyerah sebelum memulai bukankah bukan jalan yang menyenangkan saat menjalankan peran sebagai orang tua?

Hambatan-hambatan yang dialami ortu saat membersamai buah hati di atas, terdapat cara untuk mengatasi. Pertama, saran Ellerbe, penting untuk memperjelas tujuan dan nilai-nilai pengasuhan Anda. Jika Anda yakin dengan posisi Anda, tak akan mudah terhanyut dalam suara-suara orang sekitar yang mayoritas mengarahkan sehingga melelahkan.

Saran kedua, fokus pada anak Anda serta budaya tempat mereka dibesarkan. Selanjutnya, mintalah bantuan dan cari dukungan sosial, mencakup fisik dan emosional. Selain mendidik anak, orang tua juga penting mendidik diri sendiri. Memahami anak adalah salah satu kuncinya. Kunci-kunci lainnya, meliputi keterbukaan terhadap pembelajaran, menerima keunikan setiap anak, dan membina hubungan yang tulis dalam komunitas yang mendukung.