6 Tanda Tubuh Butuh Bergerak, Salah Satunya Nyeri dan Kaku Sendi
Ilustrasi (Anastasia Shuraev/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Tubuh bekerja paling efisien jika bergerak secara teratur. Kebanyakan orang menandai tubuhnya banyak gerak atau tidak dari angka yang terlihat pada timbangan.

Jika tubuh sudah banyak gerak maka berat menurun, sedangkan tak cukup gerak sebabkan berat badan melonjak. Padahal faktanya, hal-hal lain seperti sulit tidur, nyeri sendi, dan kecemasan berlebih juga jadi indikator tubuh butuh lebih banyak gerak. 

Melansir laman Livestrong, Senin, 4 Maret, VOI akan jelaskan lebih lanjut tanda-tanda tubuh membutuhkan lebih banyak gerak. Simak terus jika Anda ingin sehat, yuk.

Nyeri dan kaku sendi

“Banyak orang tidak berolahraga karena mereka pikir hal itu akan meningkatkan nyeri dan kaku sendi. Meskipun mungkin ada peningkatan ketidaknyamanan sementara pada awalnya, ada efek positif secara keseluruhan dalam jangka panjang jika berolahraga,” kata Bradley Dyer, DO, dokter dan pendiri Premier Integrative Health.

“Sebenarnya ketidakaktifan fisiklah yang menyebabkan nyeri dan kekakuan sendi kronis. Malas bergerak dapat tingkatkan peradangan dan mengurangi mobilitas sendi. Aktivitas fisik yang teratur mendukung kesehatan sendi dengan meningkatkan produksi cairan sinovial, yang melumasi sendi, mengurangi gesekan, dan meningkatkan mobilitas,” lanjut dokter Dyer.

Sulit konsentrasi

Jika Anda merasa tidak dapat berkonsentrasi atau kesulitan memecahkan masalah di tempat kerja, mungkin penyebabnya adalah kurangnya aktivitas. 

“Kurangnya olahraga dapat menyebabkan berkurangnya aliran darah, mempengaruhi kemampuan otak berfungsi secara optimal dan berdampak pada penurunan konsentrasi, memori, dan kemampuan kognitif secara keseluruhan,” kata Dr. Dyer.

“Aktivitas fisik meningkatkan aliran darah ke otak, mendorong pertumbuhan neuron baru dan meningkatkan konektivitas saraf. Olahraga juga mengaktifkan beberapa gen yang meningkatkan kesehatan kognitif dan merupakan stimulator ampuh BDNF [Brain Derived Neurotrophic Factor] yang seperti 'keajaiban tumbuh ' untuk otak,' katanya.

Kurang energi

Merasa lesu seharian? Tubuh memberi tahu Anda bahwa ia membutuhkan lebih banyak gerakan. 

“Energi perlu dihasilkan tubuh,” kata Dr Dyer. Organel dalam tubuh bertanggung jawab menghasilkan energi disebut mitokondria. Cara terbaik meningkatkan fungsi mitokondria dan mendorong tubuh membuat lebih banyak mitokondria adalah dengan berolahraga secara teratur.

“Pelatihan interval intensitas tinggi (HIIT) adalah salah satu cara terbaik untuk mencapai hal ini,” katanya.

Ketegangan otot atau simpul

“Ketegangan di leher, bahu, kaki, atau area lain bisa menjadi tanda bahwa Anda perlu bergerak. Ini adalah salah satu cara tubuh berkomunikasi dengan Anda,” kata Jen Aks, pelatih perwujudan dan pendiri The Power of Gesture.

Sering bergerak membantu meningkatkan sirkulasi, mengendurkan otot, dan mencegah ketidakseimbangan otot karena berada pada satu posisi terlalu lama.

“Cara terbaik meredakan ketegangan adalah dengan bergerak. Berjalan, menari, atau melakukan olahraga sederhana bisa jadi cara,” katanya.

"Anda akan terkejut betapa banyak ketegangan yang bisa dilepaskan hanya dengan menggerakkan tangan," tutur Aks.

Stres, kecemasan dan depresi

“Olahraga merupakan pereda stres alami. Olahraga mengurangi produksi hormon stres seperti kortisol dan memicu pelepasan endorfin, yang merupakan penguat suasana hati alami,” kata Dr. Dyer.

Jika Anda sudah lama tidak berolahraga, melakukan beberapa gerakan - bahkan hanya yoga ringan - dapat mengurangi kadar kortisol dan meningkatkan suasana hati, menurut sebuah penelitian kecil pada tahun 2013 di ‌Indian Journal of Psychiatry‌.

“Aktivitas fisik secara teratur juga meningkatkan relaksasi, meningkatkan kualitas tidur, dan meningkatkan kepercayaan diri, yang semuanya berkontribusi dalam mengurangi stres, kecemasan, dan perubahan suasana hati,” katanya.

Merujuk pada tinjauan sistematis tahun 2023 di ‌British Journal of Sports Medicine‌ yang menunjukkan bahwa ‌"‌olahraga yang konsisten 1,5 kali (150 persen) lebih baik daripada antidepresan atau psikoterapi dalam memperbaiki gejala depresi dan kecemasan.

Meningkatkan nafsu makan

Sebuah studi tahun 2018 di ‌Nutrients‌ menemukan bahwa olahraga sebenarnya membantu mengekang nafsu makan Anda. Penelitian pada hewan tahun 2022 yang lebih baru di ‌Nature‌ menemukan bahwa olahraga dengan intensitas tinggi, seperti berlari, berenang, angkat beban, dan bersepeda, mengaktifkan molekul "anti-kelaparan" yang membantu mengekang nafsu makan.

Dan meskipun Anda tidak melakukan olahraga dengan intensitas tinggi, olahraga dengan intensitas lebih rendah seperti berjalan-jalan di luar ruangan dapat membantu mencegah keinginan ngemil karena bosan.