Bagikan:

JAKARTA - Komunikasi adalah dasar dari pernikahan yang sehat. Begitulah cara Anda dan pasangan terhubung, berbagi pemikiran dan pandangan, serta menyelesaikan perselisihan. Keterampilan komunikasi hubungan membutuhkan kerja keras bagi semua orang.

Beberapa pasangan harus melatih keterampilan komunikasi mereka dalam hubungan selama bertahun-tahun. Namun seiring berjalannya waktu, mereka akan dapat berbicara secara terbuka dan jujur ​​satu sama lain. 

Tidak peduli seberapa terhubungnya Anda dan pasangan, selalu ada ruang untuk memperkuat dan mengembangkan hubungan Anda. Berikut tujuh cara berkomunikasi efektif dengan pasangan dalam hubungan demi meminimalisir pertengkaran.

Berikan perhatian penuh pada pasangan

Saat pasangan menceritakan lelucon atau mengungkapkan rahasianya, coba berikan pasangan perhatian. Rachael Pace, seorang ahli hubungan melansir Marriage.com, Selasa, 16 Juli, menyarankan singkirkan handphone atau gadget apapun saat Anda dan pasangan berkomunikasi. Ini menunjukkan kalau Anda peduli dengan informasi yang akan dia berikan. Mengangguk dan mempertahankan kontak mata merupakan cara terbaik menunjukkan pada pasangan kalau Anda mendengarkan. 

Jangan menyela pasangan 

Disela adalah cara tercepat meningkatkan perdebatan. Saat berkomunikasi dengan pasangan, penting bagi kedua belah pihak merasa memiliki kesempatan berbicara dan didengarkan.

Mungkin Anda tergoda mengutarakan pendapat saat pasangan masih berbicara, terutama jika Anda merasa faktanya salah. Namun tetap saja Anda harus menunggu sampai dia selesai berbicara. Memberi perhatian pada pasangan sambil tetap fokus dan terhubung menunjukkan rasa hormat pada pasangan. Ini adalah aspek penting dalam menjaga keterampilan komunikasi hubungan.

Bicara tatap muka

Salah satu keterampilan komunikasi terbaik dalam hubungan yang dapat Anda gunakan adalah selalu berbicara tentang topik penting secara langsung. Mengirim pesan tentu saja bukan cara tepat melakukan percakapan hubungan serius atau membuat keputusan besar karena nada suara tidak dapat ditentukan melalui pesan teks.

Sebaliknya, pilihlah waktu di mana Anda bisa bertatap muka dengan pasangan. Dengan cara ini Anda berdua bisa saling memberikan perhatian penuh dan membaca isyarat non-verbal satu sama lain.

Jujurlah dengan pasangan

Jujur memang tidak selalu mudah, tapi itulah kunci hubungan sehat. Sebuah studi tentang “12 Kualitas Hubungan Kencan yang Sehat” menemukan bahwa komunikasi yang baik, jujur, dan percaya merupakan salah satu kualitas tertinggi.

Jujur berarti memberi tahu pasangan saat Anda merasa ada masalah yang perlu dibicarakan. Ini juga berarti mengakui kesalahan Anda dan meminta maaf alih-alih mencari alasan. Kejujuran tidak hanya membantu memupuk komunikasi terbuka yang tulus antara Anda dan pasangan, namun juga membantu membangun kepercayaan. Ini adalah salah satu strategi komunikasi terpenting dalam hubungan.

Bicarakan tentang hal-hal kecil

Salah satu keterampilan komunikasi yang hebat dalam hubungan adalah ketika Anda dan pasangan dapat membicarakan hal-hal kecil dan besar. Anda dapat memperkuat pernikahan dengan mendiskusikan hari dan pemikiran Anda atau berbagi cerita lucu dari minggu Anda.

Ketika menikah, setiap topik harus terbuka untuk didiskusikan. Seharusnya tidak ada hal yang terlalu canggung atau tidak nyaman untuk dibagikan. Membicarakan hal-hal kecil akan memudahkan pembicaraan topik yang lebih penting di kemudian hari.

Lakukan kontak fisik

Apa pun nada percakapan Anda, kontak fisik itu penting. Stimulasi kulit dengan intensitas rendah, seperti menyentuh pasangan atau membelai lengannya, mendorong pelepasan oksitosin. Hormon cinta meningkatkan ikatan dan empati pada pasangan romantis, dan juga dapat bertindak sebagai agen anti-stres dan mendorong perilaku kooperatif.

Jadikan komunikasi tetap menyenangkan

Berkomunikasi merupakan cara Anda membicarakan berbagai masalah dan solusinya. Serta cara Anda dan pasangan mengambil keputusan. Namun ingatlah bahwa berkomunikasi juga harus menyenangkan.

Berbicara dengan pasangan berarti berbagi cerita lucu, mimpi masa depan, dan berbagi percakapan mendalam. Momen-momen ini menciptakan hubungan emosional lebih dalam dan meningkatkan oksitosin dan dopamin.