YOGYAKARTA – Dalam hubungan berpasangan, pertengkaran dipicu berbeda argumen tentu saja normal. Tetapi setiap orang yang berpasangan perlu bekerja sama mengupayakan untuk meminimalisir pertengkaran. Pada satu sisi, pertengkaran yang sehat bersifat konstruktif atau membangun setiap orang yang berpasangan menjadi lebih baik. Namun di sisi lain, pasangan perlu mengurangi pertengkaran dengan melakukan hal penting berikut ini.
1. Ambil jeda sejenak
Sikap yang reaktif dan defensif, bisa terdorong stres atau tekanan. Supaya tidak terpicu pada tindakan reaktif yang nantinya bisa disesali, ambillah jeda sejenak terutama ketika adu argumen dengan pasangan Anda. Dengan ambil jeda, kita bisa lebih tenang dan berpikir panjang. Ini juga menenangkan saraf sehingga bisa lebih jernih dalam memilik kata supaya tidak menyakiti pasangan. Penelitian dari tahun 2024 dilansir YourTango, Senin, 25 November, menemukan bahwa beristirahat selama lima detik sebelum situasi memanas dapat mengurangi kemungkinan terjadinya pertengkaran hebat.
Saat berbeda pendapat, katakan pada pasangan untuk berhenti sejenak sebelum memanas. Kemudian ambil waktu sendiri, tenangkan diri, dan hubungi pasangan saat Anda sudah siap dengan kepala dingin.
2. Turunkan ego
Ego yang sama-sama tinggi, sama-sama menarik tali sehingga semakin kencang. Supaya tali hubungan berpasangan tidak putus dan mengecewakan, cobalah untuk menurunkan sedikit ego. Berusaha berpikiran terbuka dan tidak terburu-buru mengambil Kesimpulan penting dilakukan. Tentu saja ini perlu dilatih, sehingga dapat mengubah dinamika pertengkaran yang semula tegang menjadi lebih konstruktif.
3. Berpijak pada pemicu pertengkaran
Saat pertengkaran dimulai, banyak pasangan mengungkit masalah masa lalu sehingga memperkeruh suasana. Jadi penting untuk tetap berpijak pada pemicu pertengkaran. Satu pertengkaran, mungkin membantu mencari penyelesaian masalah. Tetapi jangan mencampur-adukkan masalah satu dengan yang lain.
Dalam hubungan berpasangan, perlu sekali mengembangkan strategi, menyesuaikan perilaku, dan mengontrol emosi. Jadi mencoba untuk bertanggung-jawab atas apa yang telah terjadi, atau masalah yang harus diselesaikan, adalah strategi paling bijak.
4. Jujur dalam berkomunikasi
Dalam hubungan berpasangan, cara berkomunikasi harus dipertimbangkan dengan baik. Selain jujur mengungkapkan pikiran, menunjukkan perasaan juga penting. Tetapi perlu memakai pernyataan yang dimulai dengan perspektif “Saya merasa” daripada “Anda/kamu merasa”. Menunjukkan dan mengungkapkan perasaan harus memakai bahasa yang jelas dan lugas. Komunikasi juga harus autentik serta jujur. Menurut penelitian dari The Gottman Institute, menjadi autentik dalam hubungan dapat menghasilkan cinta yang langgeng karena menciptakan keintiman dan koneksi emosional.
BACA JUGA:
5. Jangan menuntut persetujuan
Konflik sering muncul karena secara emosional terputus dari pasangan atau diri sendiri. Meski tidak selalu terhubung 24 jam selama 365 hari, tetapi tetap penting terkoneksi secara emosional. Karena kalau tidak, pertengkaran bisa tidak didasari welas asih. Penting diketahui, keintiman emosional tidak memerlukan persetujuan. Menurut penelitian dari tahun 2022, keintiman emosional dikaitkan dengan umur yang lebih panjang dan lebih sehat. Jadi, dalam hubungan berpasangan penting sekali menjaga keintiman emosional untuk meminimalisir pertengkaran yang merusak hubungan harmonis.
6. Tidak memendam amarah serta kebencian
Konflik dalam hubungan berpasangan, terkadang tidak bisa dihindari. Karena dua orang yang berkomitmen punya pandangan dan cara berpikir yang berbeda, maka penting untuk tidak menyimpan kebencian serta amarah. Pasangan Anda mungkin suatu kali pernah membuat kesalahan, begitupun juga Anda. Jadi tak perlu mencatat skor kesalahan masing-masing. Sebaliknya, kesalahan kecil tak perlu diperbesar. Cukup saling pengertian, menghormati, dan ungkapkan apa yang dibutuhkan masing-masing.
Konflik tidak selalu menghancurkan. Justru karena konflik, banyak hubungan berpasangan justru semakin solid dan suportif. Jadi, untuk mengurangi pertengkaran dalam hubungan berpasangan, memang harus diupayakan kedua belah pihak.