YOGYAKARTA – Kepercayaan dalam hubungan berpasangan berperan signifikan. Pasalnya, tanpa saling percaya sebagai landasan, hubungan rentan ‘dingin’ dan bisa memicu kecemburuan tak berdasar. Meskipun membangun kesabaran butuh kerja keras dan kesabaran, psikolog klinis Andrea Bonior, Ph.D., merekomendasikan berikut ini supaya pasangan tetap intim secara emosional.
1. Berkata jujur dan sungguh-sungguh
Bahkan anak-anak pun kenal bahwa seseorang mengatakan hal-hal yang tidak benar. Pada prinsipnya, kita punya naluri untuk melindungi diri yang telah diasah secara evolusioner. Sehingga kita akan menyesuaikan perilaku dan ekspektasi serta belajar untuk tidak terlalu memercayai orang tersebut agar tidak dikecewakan. Untuk itu, kebohongan sekecil apapun akan membuat orang lain tidak memercayai kata-kata yang keluar dari mulut. Oleh karena itu, untuk membangun kepercayaan pasangan harus sama-sama saling jujur dan mengatakan yang sesungguhnya.
2. Berbagi kerentanan secara bertahap
Pasangan yang berbagi kerentanan sesungguhnya sedang mengembangkan ikatan satu sama lain. Bukan tidak saling berselisih, pertengkaran yang sehat ataupun berbeda argumen, merupakan satu momen di mana pasangan saling berbagi kerentanan. Tak hanya itu, obrolan ringan pun juga merupakan cara mereka saling mengandalkan dan bertahan menghadapi cobaan. Bahkan saling mengetahui sisi buruk masing-masing orang yang berpasangan menurut Bonior dilansir Psychology Today, Senin, 28 Agustus, juga cara mengungkapkan kerentanan untuk diterima apa adanya atau diperbaiki untuk lebih sejahtera.
3. Menjaga rasa hormat
Salah satu hal yang paling merusak kepercayaan dalam hubungan berpasangan adalah meremehkan atau memandang pasangan lebih rendah daripada menghormati. Paling mendasar dari membangun rasa hormat adalah menganggap pasangan sama sehingga keintiman emosional terbangun.
4. Memanfaatkan keraguan
Saat hubungan sedang diterjang badai, mungkin muncul keraguan. Saran Bonior, jangan pernah meragukan keraguan demi kebijaksanaan. Seperti ketika Anda mulai ragu dengan masa depan hubungan yang tak bisa diperbaiki, cobalah terbuka dengan pasangan. Dengan begitu, sama-sama mengusahakan yang terbaik dan membangun keyakinan kembali berdua. Ketika bersepakat bersama, baru Anda bisa mengesampingkan keraguan. Ini artinya, keraguan dapat dimanfaatkan untuk memperkuat dan mengencangkan kembali ikatan emosional dengan pasangan Anda.
5. Mengekspresikan perasaan secara fungsional
Keintiman emosional muncul karena mengetahui bahwa Anda dapat menungkapkan perasaan kepada seseorang. Ini berarti Anda percaya pada orang tersebut karena ia peduli dan tidak mengabaikan Anda. Artinya, pasangan yang bisa jadi pendengar yang baik, mereka akan meluangkan waktu memahami sudut pandang Anda. Hal ini memerlukan kedewasaan untuk mampu membicarakan perasaan tanpa meningkat menjadi berteriak, menyerang secara verbal, atau menutup pembicaraan.
6. Ambil risiko bersama
Menjadi rentan satu sama lain juga bisa menjadi upaya bersama, tidak hanya melibatkan pengungkapan diri, tetapi juga upaya bersama menuju sesuatu yang bermanfaat. Misalnya dengan mengambil risiko bersama, dengan bertualang saat berlibur, perubahan gaya hidup lebih sehat, atau upaya memperluas lingkaran sosial bersama. Bahkan memperluas pikiran dengan ide baru juga sebuah upaya yang bermanfaat membangun kepercayaan.
BACA JUGA:
7. Bersedia memberi dan menerima
Penelitian persahabatan membuktikan bahwa betapa pentingnya timbal balik dalam hubungan yang solid. Hal ini tidak berarti bahwa masing-masing orang memberi sama persis dengan jumlah yang mereka terima. Namun kedua belah pihak merasa nyaman dengan jumlah yang diberikan dan mereka merasa relative setara. Tentu saja dalam kemitraan emosional yang benar-benar erat, pasangan sama-sama mengharapkan untuk dipahami secara seimbang. Misalnya, ketika satu orang butuh bersandar yang lain memenuhinya tanpa perhitungan. Dengan begitu kepercayaan saling terbangun.
Di atas merupakan ketujuh hal yang perlu dilakukan pasangan membangun kepercayaan yang bisa dilakukan kapan pun tanpa menunggu masalah datang menghadang.