Bagikan:

YOGYAKARTA – Dalam hubungan berpasangan, tentu tak lekang dengan perbedaan pendapat, perselisihan, bahkan pertengkaran. Adanya konflik yang ditangani secara sehat, membuat hubungan semakin berkembang. Sebaliknya, apabila konflik kerap ditumpuk, diabaikan, dan diselesaikan dengan tinggi ego, akan merusak keharmonisan hubungan. Untuk itu, berikut cara sehat menyelesaikan konflik dalam hubungan menurut rekomendasi profesor psikologi Gwendolyn Seidman, Ph.D. dari Albright College.

1. Ungkapkan secara gamblang

Mengungkapkan persoalan secara gamblang berbeda dengan berkata-kata kasar. Gamblang artinya terbuka, jujur, tidak merendahkan, dan tidak menyiratkan permusuhan. Cara-cara mengungkapkan persoalan tidak langsung, tidak akan membangun hubungan lebih baik. Justru dengan gambaran jelas dan keterusterangan membuat masalah dalam hubungan lebih mudah diidentifikasi dan diselesaikan.

cara sehat menyelesaikan konflik dalam hubungan berpasangan
Ilustrasi cara sehat menyelesaikan konflik dalam hubungan berpasangan (Freepik/stockking)

2. Bicarakan tanpa menyalahkan

Pernyataan yang menyerang dan menyalahkan, bisa merusak hubungan. Strategi yang lebih konstruktif dalam membicarakan konflik dalam hubungan, adalah menggunakan kalimat berdasarkan sudut pandang “saya” dibersamai dengan “deskripsi perilaku. Pernyataan dengan sudut pandang diri sendiri, bisa fokus tentang perasaan yang dirasakan tanpa menyalahkan pasangan dan mendeskripsikan perilaku secara spesifik yang dilakukan pasangan Anda.

3. Fokus membahas satu masalah pada satu waktu

Jika Anda ingin melakukan percakapan yang konstruktif, fokus bicarakan satu masalah pada satu waktu. Pasangan yang tidak bahagia, menurut Seidman dilansir Psychology Today, cenderung menyeret banyak topik dalam satu diskusi. Karena semakin banyak keluhan yang Anda ajukan, semakin kecil kemungkinan masalah pemicunya benar-benar dibahas apalagi solusinya.

4. Dengarkan dengan sungguh-sungguh

Akan sangat frustasi apabila pasangan Anda tidak memperhatikan Anda. Maka penting menjadi pendengar yang baik dan benar-benar memperhatikan bagaimana perasaan yang diekspresikan masing-masing orang yang berpasangan. Anda dapat menunjukkan kepada pasangan Anda bahwa Anda memperhatikan dengan menggunakan teknik mendengarkan aktif. Saat pasangan Anda berbicara, parafrasekan apa yang mereka katakan. Ulangi dengan kata-kata Anda sendiri. Hal ini dapat mencegah kesalahpahaman.

5. Jangan langsung keberatan dengan keluhan pasangan

Saat dikritik, sulit untuk tidak bersikap defensif. Namun bersikap defensif tidak akan menyelesaikan masalah. Artinya, penting untuk mendengarkan betul keluhan pasangan. Jangan langsung keberatan dengan keluhan tetapi simak baik-baik dan cari jalan tengah untuk menyelesaikan konflik.

6. Hindari terbebani dengan hal-hal negatif

Perilaku positif perlu diapresiasi dan dihargai. Tetapi untuk hal-hal negatif, hindari untuk merasa beban dalam mengungkapkannya. Menurut Gottman dilansir Siedman, pasangan yang mempertahankan humor, kehangatan, dan kolaborasi signifikan lebih kecil berperilaku negatif.

Namun penting pula untuk tidak merendahkan dan tetap menghormati pasangan Anda. Lebih jauh lagi, cara menyelesaikan konflik secara sehat dalam hubungan berpasangan, perlu dalam kondisi tenang. Ambillah napas dalam-dalam untuk menenangkan emosi dan pertimbangkan mengambil jeda sejenak apabila emosi mulai memuncak.