<i>Sedentary Lifestyle</i>, Gaya Hidup yang Berbahaya bagi Kesehatan
Ilustrasi (Ekaterina Bolovts/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Pernah dengar istilah sedentary lifestyle? Namanya mungkin belum umum, tapi banyak orang tanpa sadar punya kebiasaan ini sehari-hari. Sedentary lifestyle adalah gaya hidup tidak aktif, dalam artian kurang bergerak dan lebih sering diam bermalas-malasan. 

Kaum mager dan rebahan adalah contoh dari golongan orang yang masuk kategori sedentary lifestyle. Orang lebih memilih duduk, diam, tidak pernah olahraga, bahkan jumlah langkah kaki dalam sehari pun minim. 

Contoh paling mudah, Anda setiap hari bekerja dari kantor. Berangkat pagi dari rumah dengan ojek online sampai depan pintu kantor. Di kantor, duduk manis 8-9 jam, hanya jalan sesekali untuk mengambil minum atau menemui rekan kerja. Waktunya pulang, sudah pesan ojek online sampai depan rumah. Pada malam hari kamu merasa lelah dan memilih rebahan sampai waktunya tidur. 

Dalam sehari, pergerakan kamu terbilang minimalis dan ini berbahaya lho kalau dilakukan terus menerus. Menurut penelitian dari International Journal of Obesity, semakin lama waktu yang dihabiskan untuk bermalas-malasan, semakin besar pula ukuran pinggang seseorang dan ini erat kaitannya dengan risiko obesitas. 

Menurut penelitian lainnya, 90% orang yang duduk selama lebih dari 6 jam sehari di tempat kerja lebih rentan terhadap gangguan psikologis seperti gelisah, lelah,  dan putus asa. 

Sedentary lifestyle risikonya besar untuk kesehatan. Setidaknya ada tiga penyakit mematikan yang bisa terjadi, yaitu strok, jantung, dan diabetes. Ya, risiko dari kebiasan mager ini adalah penyakit berat dan kematian. 

Lalu, bagaimana cara untuk mengurangi risiko terhadap penyakit tersebut? Yuk, mulai dibiasakan untuk lebih aktif bergerak, diiringi dengan pola makan sehat dan rutin olahraga. Setidaknya, kamu bisa luangkan waktu untuk olahraga minimal 30 menit sehari dan lebih banyak jalan kaki agar tubuh lebih aktif dan pastinya lebih sehat.