YOGYAKARTA – Sedentary lifestyle secara umum adalah gaya hidup yang mengacu pada minimnya aktivitas yang dilakukan oleh seseorang. Gaya hidup ini memiliki efek buruk terhadap kesehatan. Sayangnya tak banyak orang menyadarinya. Artikel ini akan mencoba memberikan informasi terkait apa itu sedentary lifestyle.
Mengenal Apa Itu Sedentary Lifestyle
Dikutip dari AI Care, sedentary lifestyle atau gaya hidup sedenter ialah sebuah gaya hidup yang dilakoni oleh seseorang dengan melakukan sedikit aktivitas fisik. Artinya seseorang yang dalam kesehariannya tak banyak melakukan kegiatan fisik bisa dikatakan sebagai penganut gaya hidup sedenter.
Ciri penganut gaya hidup sedenter adalah ia lebih sedikit melakukan kegiatan fisik di luar tidurnya dan lebih banyak melakukan kegiatan monoton seperti duduk atau berbaring. Pelaku gaya hidup ini biasanya hanya membuang energi sehari-hari di bawah 1,5 metabolic equivalent (METs).
Perlu diketahui bahwa sedentary lifestyle kadang dilakukan dengan kesadaran penuh, namun ada pula yang melakukan kebiasaan tersebut tanpa sadar. Beberapa faktor yang memicu seseorang tanpa sadar melakukan gaya hidup sedenter seperti faktor pekerjaan, kebiasaan bersantai terlalu lama, aktivitas seperti mengemudi jarak jauh, dan masih banyak lagi. Hal itu biasa terjadi pada manusia modern.
Dalam sedentary lifestyle ada tiga kriteria yang dibedakan berdasarkan durasi absesnnya kegiatan fisik sehari-hari yakni sebagai berikut.
- Level Rendah
Sedentary lifestyle level rendah jika dalam sehari-hari seseorang tidak melakukan kegiatan fisik kurang dari 2 jam.
- Level Menengah
Seseorang dikatakan mengalami sedentary lifestyle level menengah jika ia tak melakukan aktivitas fisik hingga mejadi kebiasaan dengan durasi durasi 2 hingga 5 jam per hari.
- Level Tinggi
Level tertinggi sedentary lifestyle adalah ketika seseorang tak melakukan apa-apa dengan durasi lebih dari 5 jam per hari.
Efek Negatif Sedentary Lifestyle
Dikutip dari situs Kemenkes, kebiasaan sedentari harus dibatasi karena menurut berbagai penelitian perilaku ini memicu efek negatif salah satunya obesitas. Beberapa efek negatif sedentary lifestyle adalah sebagai berikut, dikutip dari berbagai sumber.
- Membuka Peluang Mengalami Obesitas
Obesitas kerap dikaitkan dengan penambahan berat badan hingga obesitas. Hal itu terjadi karena energi yang ada pada makanan akan diserap dan disimpan oleh tubuh menjadi cadangan lemak. Jika lemak tak dibakar lewat aktivitas maka risiko seseorang mengalami obesitas makin tinggi. Hal ini juga berpotensi dialami oleh pelaku sedentari.
- Rawan Diabetes
Tak hanya obesitas, pelaku sedentari juga berisiko terkena penyakit metabolik diabetes. Kondisi ini tentu memperparah kesehatan tubuh secara keseluruhan hingga berdampak pada keberlangsungan hidup seseorang.
- Risiko Penyakit Jantung
Saat seseorang minim melakukan gerakan fisik, risiko terjadi penumpukan lemak di pembuluh darah akan makin besar. Plak lemak di pembuluh darah akan mempengaruhi kinerja jantung hingga berpotensi terjadi serangan jantung dan jantung koroner.
BACA JUGA:
- Massa Otot dan Kekuatan Menyusut
Karena sering berdiam diri, massa otot dan kekuatan yang dapat dihasilkan tubuh akan banyak berkurang. Hal itu terjadi karena otot tidak banyak digunakan dalam berbagai kegiatan fisik. Bahkan massa otot bisa mengecil hingga berpengaruh pada penampilan tubuh.
- Masalah pada Tulang dan Postur
Seseorang yang terlalu lama duduk atau rebahan akan memicu masalah lain pada tulang termasuk secara perlahan akan mengubah postur tubuh.
Itulah informasi tentang apa itu sedentary lifestyle. Kunjungi VOI.ID untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.