Bagikan:

YOGYAKARTA – Banyak orang mendambakan pasangan yang romantis. Tetapi, memiliki pasangan yang suportif akan lebih menyehatkan hubungan dan membangun kesehatan mental berdua. Menurut Arash Emamzadeh yang bekerja sebagai psikolog klinis dan neuropsikologi di Amerika Serikat menjelaskan, pasangan yang suportif memiliki keterampilan dalam merespons kerentanan dan mengurangi efek negatif.

Suportif, menurut Emamzadeh dilansir Psychology Today, Kamis, 17 November, memiliki keterampilan tertentu. Di antaranya, menunjukkan minat, kepekaan, penerimaan, dan pengertian. Selain itu, pasangan Anda juga mengenal betul apa yang dibutuhkan pasangannya. Di tambah lagi, ia memiliki kemauan dan kemampuan untuk ‘mengasuh’ secara efektif.

pasangan yang suportif
Ilustrasi pasangan yang suportif (Freepik/senivpetro)

Stres dan kerentanan berdampak negatif pada pasangan. Termasuk memengaruhi cara mereka berkomunikasi, mengelola konflik, cara memberikan dukungan, dan lain-lain. Karena dampak negatif tersebut, adaptasi terhadap stres jadi berkurang. Seperti yang diketahui secara umum, bahwa adaptasi yang buruk akan membuat seseorang semakin terpuruk. Jadi, memiliki pasangan yang suportif, atau saling mensuport satu sama lain, dapat memengaruhi kualitas dan stabilitas perkawinan atau komitmen hubungan romantis.

Seperti yang ditunjukkan oleh penelitian, faktor-faktor yang memengaruhi respons stres dalam hubungan di antaranya permusuhan dan negativitas. Tetapi karena mendapatkan validasi emosional dan dukungan, maka dapat membantu mengurangi stres. Nah, pasangan yang suportif menurut penelitian yang diulas Emamzadeh, pasangan suportif itu mendengarkan, memiliki kemampuan untuk mengenali kebutuhan, menafsirkan kekhawatiran, memiliki daya tanggap, dan membuat Anda merasa aman.

BACA JUGA:


- https://voi.id/lifestyle/227926/5-fase-membangun-hubungan-yang-dilalui-tiap-pasangan

- https://voi.id/lifestyle/225502/5-kesalahan-komunikasi-dengan-pasangan-yang-perlu-diperbaiki-biar-nggak-saling-menyakiti

- https://voi.id/lifestyle/223628/pengertian-ciri-cowok-metroseksual-serta-kelebihan-dan-kekurangannya-dalam-hubungan-percintaan

- https://voi.id/lifestyle/224583/8-perbedaan-tipe-kepribadian-pria-alpha-dan-pria-beta-kamu-yang-mana

- https://voi.id/lifestyle/224507/5-tips-menciptakan-hubungan-yang-sehat-saat-menghadapi-kondisi-kesehatan-mental

[/see_also

Hal yang membantu seseorang dalam suatu hubungan, bisa dibilang merupakan sistem pengaturan diri. Dengan memiliki sistem pengaturan diri, pasangan yang suportif membantu mengatur sistem yang lebih stabil, aman, dan bersikap tanggap. Hal ini membuat pasangan yang stres merasa cukup didukung sehingga dapat mengatasi stres secara lebih efektif.