YOGYAKARTA – Kebiasaan yang ramah usus sebenarnya berkaitan dengan kebiasaan sederhana. Menurut ahli nutrisi dan dokter, cara terbaik mengatur usus Anda adalah dengan program detoks. Tetapi, di samping itu, Anda juga perlu mengubah kebiasaan tak sehat yang bisa mengganggu keseimbangan pencernaan.
Setiap orang, menurut dokter bersertifikat di Charlotte, New York City, Katie E. Golden, dilahirkan dengan mikrobioma unik yang berubah seiring waktu. Perubahan mikrobioma dalam usus dipengaruhi gaya hidup. Kalau Anda merasa pencernaan sedang tak seimbang, cobalah cara menjaga kesehatan usus seperti saran pakar berikut ini.
1. Makan makanan kaya serat
Makanan kaya serat adalah bahan terbaik untuk merawat usus dengan baik. Serat memberi makanan bakteri baik bagi usus yang membuat saluran pencernaan Anda bekerja dengan lancar.
Makanan kaya serat yang direkomendasikan oleh dokter Golden, adalah sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, dan kacang polong. Termasuk di dalamnya adalah biji gandum utuh, kacang, pisang. Sebaiknya, Anda membatasi makanan olahan karena cenderung sedikit mengandung serat dan tinggi lemak jenuh.
Tambahkan pula probiotik, misalnya dari makanan fermentasi, acar, asinan kubis, kombucha, dan yoghurt. Seperti yang kita tahu, makanan probiotik mendukung mikrobioma usus yang sehat.
2. Hindari gaya hidup sedentary
Gaya hidup sedentary populer akhir-akhir ini karena banyak orang cenderung bekerja duduk dan tubuh tidak aktif. Tubuh tidak aktif bergerak, ternyata berpengaruh besar pada sistem pencernaan Anda. Jika pun Anda harus bekerja dengan lebih banyak posisi duduk, upayakan untuk tetap bergerak berdasarkan frekuensi waktu. Misalnya, setiap 60 menit beranjak dari kursi dan berjalan ke paintry untuk membuat kopi ataupun berbincang dengan rekan lainnya.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Oxidative Medicine and Cellular Longevity pada tahun 2017, menyimpulkan bahwa olahraga mampu memperkaya keragaman mikroflora dan berkontribusi menurunkan berat badan serta menghindari risiko gangguan pencernaan. Bahkan dalam temuan penelitian lainnya, menemukan bahwa olahraga rutin dapat mengurangi peradangan dan gejala gastrointestinal.
3. Jangan biarkan stres mengganggu kebiasaan sehat Anda
Stres bisa memicu banyak efek buruk, seperti susah tidur, makanan lebih banyak untuk meredakan emosi, makan terlambat, hingga tidak mempertimbangkan makan makanan yang sehat. Penelitian dari Ohio State University dilansir The Healthy, Rabu, 9 November, menunjukkan bahwa stres dan depresi berdampak negatif pada komposisi bakteri usus.
Oleh karena risiko stres begitu buruk untuk pencernaan Anda, maka upayakan dapat mengelolanya. Seperti dengan berlatih pernapasan, meditasi, jalan-jalan di alam, hingga hal sesederhana meluangkan waktu untuk tidur siang.
4. Batasi minum alkohol
Di kawasan empat musim, alkohol dikonsumsi untuk menghangatkan tubuh. Tetapi bukan berarti dapat dikonsumsi bebas tanpa batas. Alkohol jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, berbahaya bagi hati dan dapat merusak lapisan perut, saluran usus, dan memengaruhi cara usus menyerap nutrisi. Artinya, jika Anda ingin me-reset usus Anda, coba berhenti minum alkohol dengan langkah bijaksana.
5. Mengevaluasi obat yang Anda minum
Apabila Anda harus minum obat secara rutin, cobalah konsultasikan pada dokter Anda apakah obat tersebut dapat memengaruhi mikrobioma usus atau tidak. Obat antibiotik, misalnya, dapat menyingkirkan bakteri berbahaya yang membuat kita sakit dan membunuh beberapa bakteri baik. Bukan berarti Anda harus menghindari obat antibiotik, tetapi pastikan tidak minum antibiotik yang tidak diresepkan dokter.
Itulah kelima cara menjaga usus sehat agar sistem pencernaan tetap seimbang. Adakah kebiasaan di atas yang sudah Anda terapkan dalam gaya hidup sehari-hari?