YOGYAKARTA – Sindrom pasca polio menjadi salah satu masalah kesehatan yang tidak ada obatnya. Penangannya hanya difokuskan untuk mengurangi gejalanya.
Post Polio Syndrome (PPS) dapat dialami orang yang menderita polio di masa lalu. Polio sendiri merupakan infeksi virus yang sistem saraf pusat.
Menyadur National Health Service (NHS) UK, seseorang yang terkena polio akan mengalami kelumpuhan, kelemahan otot, dan penyusutan otot. Akan tetapi, biasanya masalah ini akan hilang dalam beberapa pekan atau bulan berikutnya, atau tetap sama selama bertahun-tahun setelahnya.
Nah, sindrom pasca polio merupakan sebuah kondisi di mana gejala-gejala tersebut berkembang atau bertambah parah bertahun-tahun atau puluhan tahun setelah infeksi polio awal.
Untuk mendapatkan penjelasan yang lebih detail, mari simak ulasan berikut ini.
Sindrom Pasca Polio Adalah
Menyadur laman Cleveland Clinic, sindrom pasca polio adalah masalah kesehatan yang dapat menyebabkan kelemahan otot dan atrofi (kehilangan) otot secara bertahap.
PPS umumnya dialami orang yang pernah menderita polio, dan terjadi 10 hingga 40 tahun setelah penyintas pulih dari infeksi polio awal.
Sekitar 30-40 persen orang yang pernah terinfeksi virus polio akan mengalami PPS. Seseorang yang terkena polio lebih parah berpotensi mengalami PPS yang lebih parah.
Penyebab Sindrom Pasca Polio
Sampai saat ini, ahli belum mengetahui secara pasti apa penyebab sindrom pasca polio. Bahkan, cara mencegahnya juga belum diketahui.
Akan tetapi, dalam laporan NHS, post polio syndrome dapat terjadi akibat kerusakan bertahap sel-sel sarah di sumsum tulang belakang (neuron motorik) yang dirusak oleh virus polio. Hal ini menjelaskan mengapa kondisi tersebut muncul setelah satu dekade lebih.
Hingga kini belum jelas mengapa hanya beberapa penyintas polio yang mengalami PPS. Hal yang perlu diwaspadai, mereka yang mengidap polio parah, lebih berpotensi mengalami post polio syndrome.
BACA JUGA:
Gejala Sindrom Pasca Polio
Menurut Cleveland Clinic, gejala sindrom pasca polio yang paling umum yakni melemahnya otot-otot secara bertahap yang dipengaruhi infeksi polio awal.
Tingkat keparahan gejala bisa berbeda-beda pada setiap orang. Adapun gejala sindrom pasca polio antara lain:
- Kelemahan otot yang progesif secara perlahan.
- Atrofi otot secara bertahap.
- Nyeri otot dan kedutan.
- Nyeri sendi.
- Kelainan rangka seperti kelengkungan tulang belakang (skoliosis).
Apabila otot-otot yang terlibat dalam sistem pernapasan dan pencernaan terpengaruh, penderita PPS mungkin dapat mengalami kesulitan dengan fungsi tersebut.
Cara Mengatasi Sindrom Pasca Polio
Hingga kini, belum ada obat yang dapat mengatasi sindrom pasca polio. Akan tetapi dukungan dan berbagai perawatan tersedia untuk membantu mengelola gejala dan meningkatkan kualitas hidup.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengelola gejala PPS seperti:
- Istirahat dan rutin berolahraga.
- Menggunakan alat bantu mobilitas seperti tongkat untun berjalan atau skuter.
- Mengendalikan berat badan dan menerapkan pola makan sehat.
- Konsumsi obat antinyeri untuk meredakan nyeri otot atau sendi.
Demikian informasi tentang sindrom pasca polio. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.