JAKARTA - Saat masih kecil, hubungan antara anak dan orang tua memang sangat lekat. Namun, saat beranjak remaja kedekatan ini mulai berkurang. Banyak alasan yang mendasari, mulai dari punya banyak teman hingga sibuk dengan urusan di luar rumah.
Jika kerenggangan ini tidak segera diatasi, bisa-bisa hubungan antar anak dan orang tua makin menjauh. Ini bisa menyulitkan orang tua memantau kehidupan anak di luar rumah.
Nah, kira-kira apa yang menyebabkan anak remaja jadi malas curhat dengan orang tuanya? Mari kenali masalah ini lebih lanjut dan segeralah berubah jika Anda sering melakukannya agar anak jadi lebih nyaman jika ingin cerita dengan orang tua.
Takut dimarahi
Alasan yang membuat anak memilih untuk tidak curhat dengan orang tuanya yaitu karena takut dimarahi. Tuntutan untuk selalu benar dan tidak boleh berbuat salah yang dilimpahkan pada anak oleh orang tua membuat tiap langkah dan perilakunya terbebani.
Ia tidak yakin untuk menceritakan pengalamannya karena takut apakah hal tersebut sesuai atau tidak dengan harapan orang tua. Untuk itu, ia memilih diam daripada bercerita karena takut nantinya dimarahi.
Sebagai orang tua harusnya paham jika Anda adalah sebaik-baiknya guru bagi anak. Tak perlu menuntut sesuatu yang sempurna darinya. Usia remaja merupakan fase dimana ia perlu banyak belajar. Daripada memarahi anak, lebih baik bimbing ia dengan nasihat-nasihat yang mendidik tanpa perlu kekerasan verbal.
BACA JUGA:
Tidak ingin membebani orang tua
Orang tua kerap berpikir kalau anak remaja hidup tanpa masalah. Padahal, memasuki usia ini anak sudah mulai belajar untuk menghadapi masalahnya secara individu. Walau masih perlu bimbingan orang tua, namun anak lebih memilih diam karena tidak ingin membebani orang tua.
Tentu, hal yang bisa Anda lakukan sebagai orang tua adalah lebih peka dengan kondisi anak dengan rutin menanyakan kondisi anak di sekolah. Apakah ia mengalami kesulitan atau selalu tawarkan bantuan saat dibutuhkan.
Orang tua jarang memahami masalah anak
Kadang anak enggan untuk curhat dengan orang tua karena merasa orang tua susah memahami masalah anak. Bisa jadi beda zaman yang membuat orang tua gagal paham dengan kondisi anak. Anak pun merasa orang tua terlalu kolot atau kurang terbuka dengan isu-isu terkini.
Orang tua kurang fokus mendengarkan anak
Sebenarnya anak selalu memiliki keinginan untuk mencurahkan tiap perasaannya pada orang tua. Pasalnya, mereka menilai orang tualah yang jadi panutan. Namun, saat hal ini dilakukan kebanyakan orang tua ada yang sibuk sendiri sehingga anak merasa tidak didengarkan dan tidak dipedulikan. Jika hal ini terus menerus terjadi, akhirnya anak memilih untuk menutup diri dari orang tua.