Bagikan:

JAKARTA - Komunikasi jadi salah satu aspek penting yang harus ada dalam keluarga. Tiap anggota keluarga perlu membangun komunikasi transparan. Guna membantu anggota keluarga lain dalam memberikan kontrol, masukan, serta saran yang positif. Terutama dalam hal ini komunikasi antar anak dan orang tua. 

Sayang, tidak semua anak khususnya remaja saat ini mau berbagi cerita dengan orang tua. Mereka merasa lebih aman dan nyaman jika harus berbagi kegiatan atau masalah yang dialami dengan teman atau sahabat. Melansir laman Dayton Children’s, Senin, 19 September, seorang pakar Oftalmology menyebutkan setidaknya ada empat alasan yang jadi sebab mengapa anak enggan terbuka dengan orang tuanya.

(Zen Chung/Pexels)

Merasa orang tua tidak akan mengerti

Banyak anak merasa membuang-buang waktu  berbicara dengan orang tua karena mereka berpikir orang tua akan menyela mereka dan memberi tahu mereka bahwa mereka salah. Anak menganggap orang tua lebih banyak berbicara atau menasehati daripada mendengarkan keluh kesah mereka. Ingat, tumbuh dewasa saat ini berbeda jauh dari masa Anda kecil dulu. Berhenti berbicara dan membanding-bandingkan tentang pengalaman Anda dan anak. Cobalah untuk memahami dunia mereka.

Takut dimarahi

Alasan kedua mengapa anak enggan terbuka karena mereka takut akan dihukum jika mereka mengatakan hal-hal tertentu kepada Anda. Ini tentu bisa menyebabkan dilema. Jika anak memberi tahu Anda bahwa mereka merokok atau menyontek saat ujian, apa yang akan Anda lakukan? Pasti Anda akan meresponnya dengan kemarahan, kan? 

Anda ingin mendorong mereka untuk terbuka, namun di titik tertentu Anda juga harus memperbaiki perilaku buruk anak. Untuk itu, sebagai orang tua Anda perlu bijak menghadapi keluh kesah anak. Sebisa mungkin, hindari penggunaan kata-kata kasar atau suara keras. Coba beri nasehat bijak dengan kata-kata halus namun dapat dipahami anak dengan baik.

Tidak ingin orang tua kecewa

Sikap dan tuntutan orang tua sendirilah yang terkadang membuat anak tidak mau berbicara secara terbuka dengan. Ekspektasi juga harapan orangtua yang terlalu tinggi merupakan salah satu contohnya.

Hal ini juga sering menjadi penyebab anak takut untuk terbuka pada orang tua. Tidak jarang kondisi ini terbawa hingga anak remaja dan dewasa. Anak terkadang tak ingin mengecewakan dan melukai harapan orang tuanya yang tinggi saat mereka bersikap terbuka pada suatu hal yang menyangkut kesalahan atau masalahnya. Anak takut hal-hal ini akan menghilangkan kepercayaan yang orang tua berikan. 

Tidak ingin membuat orang tua khawatir

Adakalanya anak tidak ingin terbuka dengan orang tuanya karena takut membuat orang tua khawatir. Mereka memilih menyimpan masalahnya sendiri sebab tidak ingin menambah beban hidup yang sudah dihadapi orang tua. Untuk itu, alih-alih bercerita mereka lebih memilih meluapkan masalah pada teman, saudara, atau kerabat.

Dalam menghadapi sikap anak yang tidak terbuka ini, ada baiknya orang tua juga melakukan introspeksi diri sebelum mulai menyalahkan anak. Sikap yang baik perlu dibentuk guna mendukung terjadinya komunikasi yang baik. Selain itu, sikap dan perkataan yang baik juga akan menjadi contoh bagi anak.