Bagikan:

YOGYAKARTA – Hari tasyrik merupakan salah satu hari yang istimewa dalam agama Islam. Pada momen tersebut, seorang muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan saleh, kecuali berpuasa. Lantas, apa itu hari tasyrik?

Menyadur laman resmi Universitas Nahdlatul Ulama Surayabaya, hari tasyrik adalah tiga hari setelah Iduladha.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Sunan Abu Daud, hari tasyrik juga disebut sebagai hari agung.

"Sesungguhnya hari yang paling mulia di sisi Allah Tabaraka wa Ta'ala adalah hari Idul Adha dan yaumul qorr (Hari Tasyrik)."(Hadits Riwayat Abu Daud).

Penjelasan lebih lengkap tentang hari tasyrik dapat disimak dalam ulasan berikut ini.

Apa itu Hari Tasyrik?

Mengutip laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), pada dasarnya hari tasyrik adalah tiga hari setelah idul Adha, yakni tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

Kata “tasyrik” berasal dari bahasa Arab yang menunjukkan suatu waktu, yakni “syarraqa”, yang bermakna “matahari terbit” atau “menjemur sesuatu”. Selain itu, tasyriq juga dapat diartikan sebagai menghadap kea rah timur, arah dari mana sinar matahari terbit.

Syekh Ibnu Manzur (711 H) dalam karyanya Lisan Al-Arab, menerangkan bahwa para ulama memiliki perbedaan pendapat tentang alasan nama tasyrik. Terdapat dua pendapat utama yang menyatakan sebagai berikut:

Pertama, tiga hari setelah Idul Adha disebut hari tasyrik karena merupakan waktu di mana umat Islam menjemur daging kurban mereka untuk dibuat dendeng. Pendapat ini didasarkan pada praktik saat zaman Rasulullah SAW, di mana belum ada teknologi pendingin seperti kulkas.

Pada masa itu, masyarakat menjaga daging dengan menjemurnya dalam waktu yang cukup lama. Tujuannya untuk mengawetkan daging kurban agar dapat digunakan sebagai bahan cadangan makanan dalam jangka waktu yang panjang.

Kedua, pelaksanaan ritual kurban dilakukan setelah matahari terbit. Di atas telah disingguh bahwa pada hari tasyrik, setiap muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal saleh kecuali berpuasa.

Larangan puasa di hari tasyrik disebabkan pada waktu tersebut sangat dianjurkan untuk menikmati berbagai hidangan dan olahan dari daging kurban. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah SAW bersabda:

لَمْ يُرَخَّصْ فِي أَيَّامِ التَّشْرِيقِ أَنْ يُصَمْنَ إِلَّا لِمَنْ لَمْ يَجِدْ الْهَدْيَ

Artinya: “Tidak diperkenankan untuk berpuasa pada hari Tasyrik kecuali bagi siapa yang tidak mendapatkan hewan qurban ketika menunaikan haji.” (HR. Bukhari).

Kapan Hari Tasyrik 2024?

Sebelumnya telah disinggung bahwa hari tasyrik adalah tiga hari setelah hari raya Iduladha yang dirayakan pada 10 Dzulhijjah. Menurut sidang isbat awal Dzulhijjah Kemenag, 1 Dzulhijjah jatuh pada tanggal 8 Juni 2024.

Dengan begitu, tanggal 11-13 dzulhijjah atau hari tasyrik jatuh pada tanggal 18-20 Juni 2024.   Berikut rincian jadwal hari tasyrik 2024:

  • 11 Dzulhijjah 1445 H: Selasa, 18 Juni 2024.
  • 12 Dzulhijjah 1445 H: Rabu, 19 Juni 2024.
  • 13 Dzulhijjah 1445 H: Kamis, 20 Juni 2024.

Demikian informasi tentang apa itu hari tasyrik. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.