Bagikan:

YOGYAKARTA – Rasa cemas biasanya semakin membesar karena ketidakpastian seputar aspen penting dalam hidup. Misalnya terkait kesehatan, keuangan, institusi sosial, dan masa depan. Kecemasan ini akan menghabiskan energi bahkan membuat Anda memilih keputusan yang tidak bijaksana. Untuk itu, hindari pola pikir negatif karena dapat meningkatkan kecemasan, berikut ini daftarnya.

1. Waspada

Jika Anda menderita kecemasan, perhatian Anda terpusat pada mengantisipasi kemungkinan agar tidak membuat kesalahan, menjaga keselamatan, keamanan finansial, atau protektif terhadap hubungan. Antisipasi biasanya terpusat pada pikiran “bagaimana jika” sehingga merasa semakin terancam. Maka hindari pola pikir negatif ini, berusahalah secara sadar untuk memperhatikan hal-hal positif dan tidak mengancam yang Anda temui, saran psikolog klinis berlisensi Melanie Greenberg, Ph.D. dilansir Psychology Today, Jumat, 24 Mei.

2. Menafsir ketidakpastian sebagai ancaman

Ketidakpastian merupakan situasi ambigu yang membuat cemas dan perhatian semakin bias. Orang yang menganggap kepastian sebagai ancaman, akan merasakan kecemasan menguat. Untuk lebih positif, saran Greenberg, berusahalah mempertimbangkan berbagai makna dari suatu situasi. Ambillan langkah mundur dan perluas pandangan Anda. Kecemasan, cenderung mempersempit fokus hanya pada bagian-bagian yang mengancam.

pola pikir negatif meningkatkan kecemasan
Ilustrasi pola pikir negatif meningkatkan kecemasan (Freepik/mdjaff)

3. Melebih-lebihkan kemungkinan buruk

Masa depan memang tidak pasti meskipun kita sudah merencanakan dengan rapi. Masa depan, kalau tidak baik, ya buruk. Kemungkinan-kemungkinan akan banyak sekali, tetapi kalau melebih-lebihkan kemungkinan buruk, mungkin menghabiskan banyak waktu Anda, uang, bahkan energi. Saran Greenberg, biarkan fakta dan statistik memengaruhi pilihan Anda, bukan kecemasan. Cobalah memikirkan tentang apa yang paling mungkin terjadi berdasarkan seberapa sering hal-hal negatif terjadi atau belum pernah terjadi di masa lalu.

4. Bencana

Menganggap sesuatu sebagai bencana padahal kenyataannya Anda mempunyai sumber daya yang mencukupi sehingga bisa menangani masalah tanpa kerusakan besar. Anda mungkin panik ketika saham turun atau harga bahan pangan naik. Padahal Anda memiliki cukup anggaran untuk membeli makanan sehari-hari. Jadi, untuk menghentikan pola pikir negatif yang meningkatkan kecemasan, tanyakan pada diri sendiri apakah bisa bertahan jika peristiwa negatif yang dipikirkan benar-benar terjadi.

5. Tidak bersyukur

Keselamatan dari bahaya, kadang perlu disyukuri. Misalnya ketika dikritik terus-menerus semasa masih kecil, seseorang mungkin tidak menyadari kalau pasangannya benar-benar mendengarkan tanpa menghakimi. Menurut penjelasan Greenberg, ada bagian otak yang dirancang untuk mendeteksi sinyal keselamatan. Tetapi bagian ini tidak berfungsi karena kecemasan terus mengganggu.

Sarannya, perhatikan aspek-aspek  yang membantu Anda merasa lebih aman. Bagaimana kemampuan Anda dalam menjaga diri sendiri, siapa yang membantu Anda merasa aman, atau situasi yang bagaimana yang aman. Ini juga berguna bagi Anda untuk menetapkan batasan dalam membuat pilihan aman.

6. Menghindar

Saat Anda merasa cemas, mungkin merasakan ketidaknyamanan, dada sesak, tenggorokan tercekat, atau perut bermasalah. Akibatnya, Anda akan menghindari hal-hal yang membuat cemas.

Penghindaran, sebenarnya tidak menyelesaikan masalah justru membuat Anda semakin terpuruk dalam kecemasan. Maka saran Greenberg untuk mengatasi kecemasan yang muncul karena pola pikir negatif, buatlah rencana ketika akan menghadapi sesuatu. Ini akan membuat Anda lebih mudah menghadapinya.