Bagikan:

JAKARTA - Makan adalah aktivitas sehari-hari, bahkan menjadi kewajiban yang harus dilakukan untuk menjaga tubuh tetap fit dan menjaga nutrisi tubuh. Namun, pernahkah Anda mengalami kesulitan tidur jika belum makan, bahkan di tengah malam? Atau merasa harus makan banyak sebelum tidur padahal sudah makan malam? Perlu Anda ketahui bahwa kebiasaan seperti ini tergolong sebagai gangguan makan. 

Biasanya pelajar atau mahasiswa sering makan banyak atau ngemil di malam hari untuk menemani mereka saat melakukan sesuatu. Contohnya saat mengerjakan tugas, membaca buku, atau pekerjaan lainnya. Ada juga dari mereka yang suka makan tengah malam entah karena memang lapar atau hanya ingin saja. 

Meski terlihat normal, kebiasaan makan tengah malam ini tidak baik. Seseorang yang suka makan tengah malam cenderung akan mengalami gangguan makan yang disebut dengan night eating syndrome (NES).

Dikutip dari Psych Central, Selasa, 14 Mei, NES merupakan kelainan makan, ditandai dengan pola konsumsi makanan berlebihan pada malam hari atau setelah bangun tidur. Orang dengan kondisi ini biasanya merasakan keinginan kuat untuk makan setelah makan malam hingga waktu tidur. Mereka mungkin juga sulit tidur dan terbangun sepanjang malam hanya untuk makan.

Tanda-tanda night eating disorder

Gejala sindrom ini bisa sama seperti gangguan makan dan tidur lainnya. Namun jika Anda atau seseorang yang dikenal mengalami tanda-tanda berikut, bisa jadi menandakan NES:

  • keinginan makan yang kuat antara makan malam dan waktu tidur
  • kesulitan tidur sambil merasakan kebutuhan makan untuk tertidur kembali
  • gejala kecemasan atau depresi memburuk di malam hari
  • mengonsumsi lebih dari seperempat asupan makanan harian Anda di malam hari
  • tidak sarapan atau tidak merasa lapar hingga sore hari
  • rasa malu dan bersalah terkait pola makan

Penyebab sindrom makan malam

Saat ini penelitian masih terbatas terkait NES. Namun, beberapa faktor bisa berperan dalam kondisi ini. 

Gangguan ritme sirkadian

Sebuah studi tahun 2020 menunjukkan bahwa orang dengan NES mungkin mengalami perubahan signifikan dalam siklus tidur-bangun dan proses internal yang bertanggung jawab mengatur perilaku makan dan metabolisme.

Namun, penelitian tahun 2019 menunjukkan bahwa perbedaan ritme sirkadian bisa bergantung pada individu. Misalnya, para ilmuwan menemukan bahwa beberapa orang dengan NES memiliki ritme waktu sirkadian yang sama dengan mereka yang tidak memiliki kondisi tersebut.

Kondisi kesehatan mental

Depresi dan kecemasan dapat berkontribusi terhadap perkembangan NES. Dalam studi cross-sectional tahun 2021, peserta penelitian yang mengonsumsi lebih banyak makanan di malam hari atau sepanjang malam memiliki skor kecemasan dan depresi yang jauh lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengalami NES. Namun perlu diingat bahwa gejala kecemasan dan depresi dapat berkontribusi terhadap NES.

Gangguan makan lainnya

Menurut penelitian tahun 2019, 5 hingga 44 persen penderita NES juga mengalami kelainan makan lain yang terjadi bersamaan. Sekitar 15 hingga 20 persen penderita NES juga menderita BED (Binge Eating Disorder).

Gangguan penggunaan narkoba (SUD)

Karena pengaruh zat tertentu pada bahan kimia otak, seseorang dengan gangguan penggunaan narkoba dapat mengalami keinginan makan berlebihan di malam hari. Hal ini paling sering terjadi ketika tidak mengonsumsi zat tersebut. Misalnya, seorang perokok akan menambah konsumsi makanannya saat sedang menjalani program berhenti merokok.

Pilihan pengobatan

Menurut sebuah ulasan pada tahun 2019, data jangka panjang mengenai efektivitas berbagai pilihan pengobatan masih kurang. Namun hal ini mungkin disebabkan oleh rendahnya kesadaran terhadap kondisi tersebut. Stigma terkait dengan gangguan makan juga dapat menyebabkan gejala tidak dilaporkan.

Namun, pengobatan masih mungkin dilakukan dan sering kali terdiri dari pendekatan multifaset melibatkan pengobatan, seperti inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI) dan terapi mencakup:

  • terapi perilaku kognitif (CBT)
  • terapi relaksasi otot progresif
  • fototerapi
  • operasi penurunan berat badan bariatrik

Dokter dan terapis biasanya bekerja sama dengan Anda menemukan rencana perawatan terbaik. Mencoba berbagai strategi sebelum menemukan kombinasi tepat merupakan hal lumrah.

Makan di malam hari bisa jadi kebiasaan umum dilakukan banyak orang. Namun jika Anda cenderung mengonsumsi makanan harian dalam porsi besar setelah makan malam atau mengalami kesulitan tidur karena keinginan untuk makan sepanjang malam, hal tersebut mungkin mengindikasikan NES.

Mendiagnosis NES biasanya dimulai dengan kunjungan ke dokter guna menentukan apakah gejala Anda sesuai dengan kriteria DSM. Ada pilihan pengobatan untuk NES, dan dokter serta terapis dapat membantu memutuskan rencana pengobatan terbaik. Perawatan untuk NES sering kali mencakup kombinasi terapi dan pengobatan. Anda mungkin perlu mencoba beberapa strategi sebelum menemukan strategi tepat dan terbaik.