JAKARTA - Nora Alexandra, istri Jerinx SID bercerita tentang suaminya yang kerap mendapat komentar terkait tubuhnya menggemuk. Akibat sering menerima komentar miring, Jerinx SID merasa terpuruk hingga mengeluh dirinya gendut dan berujung jadi takut makan.
Tindakan mempermalukan orang lain terkait bentuk tubuhnya, dalam konteks sengaja maupun tidak sengaja dianggap sebagai body shaming. Body shaming yang dilakukan secara terus menerus dapat membuat orang yang menerimanya mengalami gangguan kesehatan mental.
Menyadur laman Halodoc, Kamis, 16 September, setidaknya ada tiga dampak kesehatan mental yang dialami oleh korban body shaming. Apa sajakah itu?
Binge Eating Disorder
Binge Eating Disorder merupakan gangguan kesehatan mental dimana seseorang akan makan terus tanpa henti. Gangguan ini biasanya dialami oleh seseorang yang bertubuh kurus. Dia akan berusaha menambah berat badan secara instan dengan melahap semua jenis makanan tanpa henti agar cemoohan tentang tubuhnya yang kurus bisa dihentikan. Gangguan ini bisa diatasi dengan bantuan psikolog atau psikiater.
Anoreksia
Anoreksia adalah dampak body shaming yang terjadi pada seseorang dengan penilaian fisik terlalu gemuk. Orang yang mengalami ini akan berusaha keras agar tubuhnya menjadi kurus. Mulai dari menghindari makanan, seperti Jerinx SID, hingga memuntahkan kembali semua makanan yang dimakan agar tidak dicerna tubuh. Anoreksia butuh ditangani dengan serius dan tepat oleh psikiater dan terapis.
BACA JUGA:
Depresi
Depresi juga bisa dialami akibat sering terkena body shaming. Korban akan merasa cemas, takut, dan khawatir berlebih terkait penampilan fisik. Jika terus menerus depresi, ia akan kehilangan semangat hidup sehingga memungkin keinginan bunuh diri muncul lebih lebih besar daripada memperbaiki keadaan.
Untuk itu, bagi siapapun yang masih sering melakukan kebiasaan body shaming, sebaiknya segera hentikan. Sebab hal ini hanya akan merugikan orang lain.