Bagikan:

YOGYAKARTA - Satres Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan menangkap Selebgram Chandrika Chika dan 5 orang lainnya terkait penyalah gunaan narkoba. Lantas apa sih jenis narkoba yang dipakai Chandrika Chika?

AKP Rezka Anugras menegaskan di dalam penangkapan itu diamankan barang bukti yang menunjukan mereka diduga memakai narkoba.

Jenis Narkoba yang Dipakai Chandrika Chika

"Barang bukti yang diamankan satu buah pods vape atau rokok elektrik berisi cairan narkotika jenis ganja. Liquid pods itu isinya ganja," ujar AKP Rezka Anugras.

Sedangkan AKP Rezka Anugras menarangkan hasil uji urine tidak menunjukkan semuanya positif mengenakan narkoba tipe ganja. Salah satu yang positif ganja bersumber pada hasil tes urine yaitu Chandrika Chika.

"4 orang positif ganja serta 2 orang metafetamine. Yang ganja AT, MJ, CK (Chandrika Chika), AMO. Serta metamfetamina itu HJ (Herli Juliansyah), BB," jelasnya.

Dilansir dari BNN, tetrahydrocannabinol (THC) ialah psikotropika yang jadi senyawa utama dari ganja. Ini sebagian besar mempunyai dampak psikologis, yang memunculkan euforia serta halusinasi yang pula berakibat pada kemampuan kerusakan cara kerja saraf pusat manusia, dapat menimbulkan gangguan jiwa.

Tumbuhan ganja sendiri terdiri 3 jenis, yakni Cannabis sativa, Cannabis indica, serta Cannabis ruderalis. Cannabis sativa ialah tipe ganja yang sangat kerap disalahgunakan. Umumnya, metode penggunaannya dengan dijadikan rokok buat dihisap.

Di Indonesia sendiri, pemakaian tumbuhan ini masih ilegal mengingat akibat negatifnya. Tetapi, berbagai negara sudah melegalkan ganja buat tujuan kesehatan.

Efek Samping Ganja Bagi Tubuh Manusia

Ada bermacam akibat negatif pemakaian ganja yang patut kalian waspadai, di antaranya:

Merusak Paru-paru

Selama ini, tembakau pada rokok disebut-sebut jadi aspek utama kerusakan paru- paru. Efek ini berasal dari kandungan tarnya, yakni partikel kimia yang timbul saat proses pembakaran rokok.

Kenyataannya, kandungan tar pada ganja nyatanya nyaris 3 kali lipat lebih besar dari rokok tembakau. Asap dari pembakaran ganja pula mempunyai kandungan zat pemicu kanker jauh lebih tinggi dari asap rokok biasa.

Dampaknya, resiko kanker paru-paru dapat semakin tinggi pada orang- orang yang memakai ganja dalam waktu lama. Permasalahan paru akibat pemakaian ganja mencakup terhambatnya jalan napas, hiperinflasi paru, bronkitis kronis, infeksi pernafasan serta pneumonia.

Menimbulkan Gangguan Kesehatan Mental

Pemakaian ganja yang berlebihan pula dapat mengusik kesehatan mental. Sebab, tanaman ini memanglah terbukti merangsang gejala psikosis, semacam halusinasi, ilusi serta euforia. Lambat laun, indikasi tersebut dapat berkembang jadi skizofrenia.

Tidak cuma itu, pemakainya pula cenderung cemas serta gampang mengalami serangan panik. Dalam jangka panjang, dampak ini dapat membuat seorang susah tidur, mengalami perubahan suasana hati serta berkurangnya nafsu makan.

Dalam permasalahan yang sangat parah, pemakainya bisa alami gangguan bipolar serta perilaku yang mengarah ke bunuh diri.

Menimbulkan Gangguan Pernapasan

Mengutip dari National Institute on Drug Abuse dengan judul jurnal Cannabis (Marijuana) Drug Fact, pemakaian ganja dapat menimbulkan gangguan respirasi. Karena, asap ganja dapat menimbulkan iritasi pada dinding paru-paru.

Perihal ini akibat kandungan tetrahydrocannabinol (THC) serta cannabinoid dalam ganja, keduanya menciptakan zat yang sama semacam pada tembakau. Sehingga akibat yang terjadi pada pengguna ganja, nyaris serupa dengan orang yang mempunyai kebiasaan merokok.

Keadaan ini pula bakal terkait langsung dengan permasalahan kesehatan paru, semacam batuk serta timbulnya dahak tiap hari. Pemakaian ganja pula bisa tingkatkan resiko infeksi paru lebih tinggi.

Mengganggu fungsi otak

Menurut riset dalam American Heart Association Journal, berjudul Use of Marijuana: Effect on Brain Health: A Scientific Statement From the American Heart Association, pemakaian ganja secara teratur terkait langsung dengan gangguan kognitif, memori kerja, serta perilaku impulsif yang bisa mengusik aktivitas sehari-hari.

Ada suatu meta analisis pada tahun 2016, yang menunjukkan kalau kemungkinan musibah motor bakal bertambah 3% pada pengguna ganja, daripada kelompok yang tidak memakai ganja.

Menurut studi, struktur otak yang dapat alami perubahan akibat psikotropika ini, yakni hippocampus, prefrontal cortex (PFC), serta serebelum. Akibatnya mencakup penurunan fungsi kognitif, defisit dalam pembelajaran verbal, penurunan daya ingat (memori).

Hendaknya cari tahu pengertian narkoba serta dampaknya supaya tidak terjerumus ke dalam pemakaian zat-zat berbahaya ini melalui: Pengertian Narkoba serta Akibatnya untuk Kesehatan.

Menurunkan Tingkat Kesuburan Pria

Pemakaian ganja pula dapat membuat kesuburan seorang pria menurun. Sebuah riset yang dipublikasikan American Journal of Epidemiology, dengan judul Association Between Use of Marijuana and Male Reproductive Hormones and Semen Quality: A Study Among 1,215 Healthy Young Men, meneliti 1.215 pemuda dengan usia 18-28 tahun.

Hasilnya, laki-laki yang memakai ganja secara rutin serta teratur mengalami penurunan kualitas sperma sebesar 28 persen. Bukan cuma itu, jumlah sperma pula alami penyusutan sebesar 29 persen.

Efek lainnya

  • Masalah sistem peredaran darah
  • Menghambat pertumbuhan janin dan bayi
  • Gangguan menstruasi pada wanita
  • Berat badan rendah
  • Gangguan pada sistem saraf

Selain itu rupanya “Selebgram Chandrika Chika Juga Pernah Terlibat Kasus Pengeroyokan di Polres Jaksel Bersama Putra Siregar”.

Jadi setelah mengetahui jenis narkoba yang dipakai Chandrika Chika, simak berita menarik lainnya di VOI.ID, saatnya merevolusi pemberitaan!