YOGYAKARTA – Kekhawatiran dan kecemasan sering dianggap serupa. Sebenarnya keduanya berbeda meski merujuk hal yang sama. Kekhawatiran memenuhi seluruh ruang otak, sedangkan kecemasan gejalanya lebih ekstrim, termasuk gelisah tak tenang.
Menurut ketua program konseling kesehatan mental di Universitas Phoenix, Dean Aslinia, Ph.D., LPC-S., NCC., dilansir PsychCentral, Selasa, 23 April, kecemasan adalah alarm tubuh terhadap potensi ancaman. Orang sering memandang kecemasan sebagai suatu hal negatif, meskipun bukan musuh. Tanpa ancaman dan bunyi alarm, Anda akan berhenti merasa cemas dan bisa kembali beraktivitas. Lebih spesifik lagi, berikut daftar perbedaan kekhawatiran dan kecemasan.
1. Kekhawatiran di kepala dan kegelisahan di tubuh
Kekhawatiran fokus pada pikiran yang bergelayut dalam kepala. Berbeda dengan kecemasan yang gejalanya dikenali dengan jelas. Seperti gelisah, keringat dingin, dan detak jantung tak teratur.
2. Kekhawatiran cenderung spesifik sedangkan kecemasan lebih menyebar
Perasaan khawatir, mungkin hadir saat waktu mepet untuk sampai di bandara tepat sebelum jadwal penerbangan pesawat yang Anda tumpangi. Namun rasa cemas mungkin muncul saat Anda sedang dalam perjalanan, apakah ada hal tak terduga yang membuat Anda telat datang, hingga kekhawatiran lainnya yang lebih umum tetapi tidak jelas itu apa.
3. Kekhawatiran fokus secara verbal sedangkan kecemasan mencakup gambaran mental
Memahami perbedaan ketiga antara kekhawatiran dan kecemasan ini penting. Pasalnya, kekhawatiran dapat mengarahkan kita berpikir tentang solusi dan strategi dalam menghadapi situasi sulit. Berbeda dengan kecemasan yang menurut psikolog klinis Guy Winch, Ph.D., dilansir Psychology Today, seperti roda bermain hamster. Selain memicu pikiran verbal, kecemasan lebih besar memicu respons kardiovaskular.
4. Kekhawatiran memicu penyelesaian masalah
Misalnya, jika Anda khawatir rumah tidak aman, maka bisa memasang CCTv atau mengganti pintu smartdoor. Itu artinya, kekhawatiran seringnya mendorong kita memikirkan penyelesaian masalah. Nah, kecemasan akan menyebar dan pikiran nggak fokus mencari pemecahan masalah.
5. Kecemasan menimbulkan tekanan emosional yang parah
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kekhawatiran ada dalam pikiran sekaligus mendorong memikirkan solusi. Kalau kecemasan, hanyalah suatu keadaan psikologis yang jauh lebih kuat dan mengganggu. Sehingga kecemasan bisa menimbulkan tekanan emosional yang parah.
6. Kekhawatiran didasari alasan realistis
Seseorang yang mengalami gangguan kecemasan, penting mendapatkan bantuan profesional. Alasannya, karena kecemasan cenderung didasari hal yang luas dan tidak realistis. Misalnya, Anda khawatir akan dipecat karena tidak menonton pertunjukan piano anak Anda, itu disebut kecemasan. Sedangkan kekhawatiran, didasarkan hal realistis contohnya khawatir dipecat karena kinerja buruk.
7. Kekhawatiran cenderung terkendali
Kekhawatiran dapat dikendalikan ketika kita dapat memecahkan masalah dan mengatasi penyebab kekhawatiran hadir. Kekecewaan lebih kecil bisa dikendalikan, karena jauh lebih sulit untuk berbicara pada diri sendiri untuk menghindari hadirnya rasa cemas.
BACA JUGA:
8. Kekhawatiran bersifat sementara
Kekhawatiran bisa hilang saat masalah selesai. Kalau kecemasan, bisa bertahan dalam jangka waktu lama dan bahkan merembet mencemaskan hal lainnya. Misalnya, cemas tentang pekerjaan yang lama-lama merembet pada hubungan, anak-anak, hingga keuangan.
9. Kecemasan memengaruhi konsentrasi dan fungsi profesional
Tidak ada seorang pun yang bisa berkonsentrasi penuh bekerja saat merasa cemas. Kecemasan membuat kita gelisah dan tidak nyaman sehingga sulit konsentrasi.
10. Gangguan kecemasan dianggap kondisi mental yang butuh perawatan
Ketika seseorang mengalami kecemasan yang intens dan berulang, mereka membutuhkan perawatan profesional atau pengobatan. Seperti yang dijelaskan di atas, kecemasan dapat mengganggu banyak hal, termasuk kesehatan kardiovaskular.
Itulah perbedaan antara kekhawatiran dan kecemasan. Untuk mendapatkan diagnosa, penting untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater dan profesional kesehatan mental.