Bagikan:

YOGYAKARTA – Mengenal aroma white musk tidak hanya dari sisi keharumannya saja, namun bagaimana aroma parfum itu diproduksi awal mulanya hingga menjadi bagian dari gaya hidup. Aroma white musk sendiri merupakan pengembangan dari aroma musk yang cukup kontroversial.

Aroma musk sebenarnya sudah ditemukan sudah sejak lama, bahkan selama seribu tahun yang lalu. Penyematan kata “Musk” sendiri bukan tanpa alasan. Musk berasal dari “mochus” yang artinya kelenjar rusa jantan tak bertanduk (musk deer) dengan status dilindungi.

Dikutip dari situs anthonymarmin, dalam sejarahnya pembuatan parfum musk ternyata harus mengorbankan hewan rusa. Bahkan di abad ke-20 manusia membunuh rusa sebanyak kurang lebih 50.000 ekor hanya untuk bahan baku aroma musk. Kondisi itu menjadikan spesies rusa “musk” pada 1970-an jadi langka dan aroma musk jadi lebih mahal dibanding emas.

Hingga pada akhirnya Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Fauna dan Flora Liar yang Terancam Punah (CITES) melindungi hewan tersebut sejak tahun 1973. Sejak saat itu para pembuat parfum terus bereksperimen untuk mencari pengganti sintesis aroma tersebut.

Mengenal Aroma White Musk pada Pafum

Seperti dijelaskan sebelumnya, white musk adalah pengembangan wewangian dari aroma musk yang diambil dari hewan. White musk sendiri merupakan aroma parfum sintetis yang pertama kali diproduksi abad ke-20.  White musk digambarkan sebagai aroma yang halus, bersih, seperti saat seseorang masuk ke dalam hutan dengan aroma kayu dan udara segar.

Dilansir dari bonparfumeur, white musk pertama kali dikembangkan oleh Albert Baur seorang pembuat parfum Prancis. Ia mencari cara bagaimana mereproduksi aroma musk tanpa menggunakan sumber hewan. Ia akhirnya menggunakan beberapa senyawa yang dicampur hingga menyerupai musk alami tanpa harus membunuh hewan.

Penyempurnaan white musk sendiri terus dilakukan selama bertahun-tahun. Hingga saat ini white musk sintetis dibuat di laboratorium menggunakan kombinasi reaksi kimia dan molekul yang identik dengan alam.

Beberapa bahan white musk yang digunakan seperti galaxolide (musk sintetis), ambrettolide, dan etilen brassylate.

Salah satu brand pelopor wewangian white musk adalah The Body Shop, perusahaan kosmetik Inggris yang didirikan oleh Anita Roodick, seorang aktivis perempuan. Brand tersebut mulai memperkenalkan white musk pada tahun 1981. Dan secara cepat white musk menjadi aroma yang cukup populer pada saat itu.

Popularitas white musk bukan tanpa alasan. Ada beberapa kelebihan atas aroma white musk yang membuat banyak orang menyukainya.

Dikutip dari situs thebodyshop, kelebihan parfum musk adalah bisa bertahan lama. Bahkan, makin lama aromanya makin tercium harumnya. Selain itu aroma ini bisa digunakan dalam berbagai kegiatan baik formal maupun non-formal.

Selain itu aroma musk juga dianggap unik karena dapat menimbulkan kesan misterius terhadap si pemakai. Parfum ini dianggap sebagai jenis aroma parfum yang sesuai dengan kepribadian misterius.

Selain terkait mengenal aroma white musk, kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.