Bagikan:

YOGYAKARTA - Anak kalian mengeluh sakit tenggorokan, telinga terasa nyeri, ataupun kelenjar getah bening di lehernya membesar? Tentunya kita selaku orang tua mesti berharap-harap cemas, karena bisa saja perihal itu menandai adenoiditis (pembesaran adenoid) pada badannya. Maka dari itu ada baiknya bila kita mengenal adenoiditis pada anak. Berikut penjelasannya.

Mengenal Adenoiditis Pada Anak

Adenoiditis ialah keadaan pembengkakan ataupun pembesaran pada adenoid. Organ ini terletak di bagian paling belakang saluran hidung. Adenoid dalam tubuh berfungsi menghindari organisme beresiko masuk ke badan. Organ yang satu ini pula memproduksi antibodi yang bertugas melawan infeksi.

Pembesaran adenoid yang berlangsung pada anak di umur hingga 5 tahun, pada dasarnya memang keadaan yang wajar. Keadaan ini bakal menurun dengan sendirinya pada saat anak menginjak usia 5 tahun. Tetapi, apabila kelenjar ini tidak menyusut, barulah keadaan ini dapat diucap abnormal.

Kenyataannya, permasalahan yang satu ini memanglah lebih kerap dirasakan oleh anak-anak. Tetapi, ada kalanya orang dewasa pula bisa mengalaminya. Kemudian, apa sih yang menimbulkan pembesaran adenoid?

Kenali Gejala-gejalanya

Indikasi yang timbul dapat berbeda-beda pada tiap penderitanya, semua tergantung dari penyebabnya. Tetapi, paling tidak terdapat beberapa yang umumnya muncul, semacam kuping terasa nyeri, sakit tenggorokan, serta pembengkakan kelenjar getah bening di leher.

Tidak hanya hal-hal di atas, adenoiditis pula bisa menimbulkan hidung tersumbat. Pada saat hidung tersumbat, penderitanya bakal alami hambatan dalam bernapas, sehingga timbul indikasi lain berbentuk:

  1. Bibir pecah-pecah serta mulut kering.
  2. Mendengkur.
  3. Bindeng.
  4. Susah tidur.
  5. Sleep apnea.
  6. Dapat Dikarenakan Banyak Faktor

Dalam kebanyakan kasus, adenoiditis terjadi sebab peradangan. Pada saat seseorang alami sakit tenggorokan, terkadang tonsil alias amandel di dalam mulut bisa terinfeksi.

Nah, adenoid yang terletak lebih besar di dalam mulut, di belakang hidungl, serta langit-langit mulut, pula bisa turut terinfeksi. Bakteri yang jadi biang keladinya bernama streptococcus.

Tidak hanya itu, pembesaran adenoid pula dapat disebabkan beberapa tipe virus. Misalnya, Epstein Barr, adenovirus, serta rhinovirus. Buat kasus-kasus tertentu, adenoiditis pula dapat disebabkan karena respon alergi.

Yang perlu diingat, terdapat pula beberapa aspek yang membuat seorang berisiko terkena adenoiditis, semacam:

  1. Infeksi tenggorokan, leher, ataupun kepala berulang.
  2. Kontak dengan virus airborne, bakteri, serta kuman.
  3. Peradangan amandel.

Dapat Memunculkan Komplikasi

Keluhan kesehatan mesti ditangani dengan segera serta tepat. Karena, pembesaran adenoid ini bisa saja memunculkan bermacam komplikasi. Misalnya:

  • Sinusitis
  • Penyusutan berat badan.
  • Infeksi kuping kronis, apalagi dapat menimbulkan hilangnya pendengaran.
  • Tidak hanya itu, komplikasi ini pula dapat diakibatkan oleh operasi yang dijalani. Contoh indikasi yang dirasakan dapat berbentuk:
  • Keluar darah dari mulut ataupun hidung.
  • Terdapatnya darah di air liur.
  • Sesak napas sampai memunculkan mengi.

Andaikan indikasi di atas timbul, segeralah temui dokter buat memperoleh penindakan yang sesuai.

Sebagai orangtua tentunya kita juga wajib untuk mengetahui “Jenis Stres Psikologis pada Anak” agar tak berimbas pada tumbuh kembang sang buah hati kita.

Jadi setelah mengetahui mengenal adenoiditis pada anak, simak berita menarik lainnya di VOI.ID, saatnya merevolusi pemberitaan!