Aktivitas Fisik, Ternyata Bantu Mempertajam Pikiran
Ilustrasi aktivitas fisik mempertajam pikiran (Freepik)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Tak ada yang bermanfaat dari malas-malasan berolahraga atau aktivitas fisik lainnya. Karena menurut sejumlah bukti, aktivitas fisik berkaitan dengan syaraf, psikologis, kondisi fisik, dan ketajaman berpikir. Nigel Barber, Ph.D., psikolog evolusioner dan penulis Why Parents Matter dan The Science of Romance, menjelaskan bahwa otak yang sehat berkaitan dengan tubuh yang aktif.

Mengutip sebuah laporan penelitian dipublikasikan dalam Population and Development Review, pada Romawi kuno, orang berpendidikan tinggi akan hidup lebih lama dibanding orang berpendidikan rendah. Hal ini menunjukkan bahwa otak yang aktif berkontribusi terhadap kesehatan tubuh. Ini juga menggambarkan bahwa orang dengan pikiran lebih aktif memiliki sirkulasi darah lebih baik di otaknya dan lebih sedikit potensi demensia pikun.

Ahli saraf dari Kanada menemukan, olahraga meningkatkan proliferasi sel induk di dentate gyrus di hipokampus. Sehingga orang yang rajin berjalan mendapat manfaat dari memiliki lebih banyak sel. Manfaat ini diperoleh hanya dengan jalan kaki setengah jam setiap hari.

aktivitas fisik mempertajam pikiran
Ilustrasi aktivitas fisik mempertajam pikiran (Freepik)

Hipokampus berperan penting membentuk ingatan baru dan terlibat dalam pemecahan masalah spasial. Tak heran jika aktivitas fisik kerap dimanfaatkan para seniman dan ilmuwan untuk meningkatkan kreativitas mereka dalam menyelesaikan masalah, seperti William Wordsworth maupun Charles Darwin.

Aktivitas fisik, selain berdampak pada anatomi dan fisiologi otak, juga memiliki efek tidak langsung dengan peningkatan suasana hati. Seperti ulasan dilansir Psychology Today, Senin, 15 Januari, olahraga mengurangi kecemasan dan depresi. Efek ini tidak dipahami dengan baik, namun kemungkinan menceriminkan perubahan dalam sistem neurotransmitter, seperti serotonin, norepinefrin, dan endorfin. Hal ini umumnya juga merangsang aktivitas kognitif dan kreativitas. Menurut penjelasan Barber, seseorang yang sangat kreatif terkadang mengalami fase manik di mana mereka menjadi sangat produktif. Jadi, suasana hati yang tinggi mendorong peningkatan aktivitas mental dan produktivitas kreatif.

Ada banyak cara berbeda untuk melihat hubungan antara gerakan fisik dan aktivitas mental. Salah satu manfaat yang paling umum adalah olahraga merangsang peningkatan penyerapan oksigen dan meningkatkan sirkulasi darah. Ketika pernapasan meningkat lewat aktivitas fisik, juga mengangkut lebih banyak oksigen dalam darah. Sebagian oksigen ini berakhir di otak dan mengeluarkan glukosa yang merupakan bahan bakar utama otak.

Singkatnya, koneksi antara tubuh yang sehat dan pikiran yang sehat merupakan perpanjangan dari otak yang sehat pula. Bagi orang yang sudah menjelang senja atau dewasa lebih tua, tetap melakukan rutinitas olahraga bermanfaat bagi pemikiran lebih tajam bahkan peningkatan umur panjang.

Tetap aktif secara fisik untuk mendapatkan manfaat bagi ketajaman pikiran bisa dilakukan dengan banyak cara. Seperti latihan fisik, terlibat dalam kelompok sosial tertentu, stimulasi mental, melakukan aktivitas kreatif, dan aspek pekerjaan. Setidaknya, membuat otak tetap aktif bisa menunda timbulnya pikun.