YOGYAKARTA – Tingkat energi yang menurun drastis setelah berhubungan seks, bukan tanpa alasan. Kalau sketsa generalisasi digambarkan bahwa pria umumnya tertidur dengan rasa bahagia setelah mencapai klimaks, sementara wanita terjaga dan menatap ke langit-langit kamar. Tentu saja ini banyak faktor yang memengaruhi. Khususnya tentang bagaimana rasa lelah, dilepaskannya hormon bahagia, dan pilihan untuk tidur atau pillow talk bersama pasangan sebelum beranjak tidur. Namun, ketika merasa sangat amat lelah usai berhubungan seks, ini penyebabnya menurut ahli.
1. Pelepasan hormon oksitosin
Hormon dilepaskan otak selama dan segera setelah berhubungan seks. Ini menentukan seberapa berenergi atau tidak setelah melakukan tindakan intim tersebut. Menurut terapis seks bersertifikat Sari Cooper, LSCW., selama hubungan seksual otak melepaskan oksitosin atau dikenal sebagai “hormon cinta” yang berperan menurunkan kortisol atau “hormon stres”. Jadi, kenapa rasa rileks mendorong Anda dan pasangan tertidur usai bercinta, karena alasan ini.
2. Kontribusi hormon prolaktin
Setiap orang memproduksi prolactin, vasopressin, serotonin, oksida nitrat, dan endorfin saat orgasme. Jelas Cooper, vasopressin memengaruhi ingatan, konsentrasi, bahkan agresi sehingga Anda dan pasangan merasa terikat sebagai pasangan seksual. Serotonin dan endorfin adalah hormon yang meningkatkan suasana hati. Oksida nitrat meningkatkan aliran darah ke alat kelamin dan meningkatkan sensasi yang mendukung orgasme. Sedangkan prolaktin, dilepaskan setelah orgasme untuk membantu mengurangi hasrat dan membantu Anda merasa puas serta meningkatkan keadaan rileks.
Prolaktin diproduksi pada waktu yang berbeda-beda setiap orang. Bergantung apakah pernah orgasme atau tidak, sedang hamil, atau apakah sedang menyusui. Karena kadar prolaktin memengaruhi kepuasan seksual, maka mengarah pada pelepasan hormon yang memengaruhi energi. Efeknya, kalau terjadi “kesenjangan orgasme” satu orang akan merasa lelah dan lainnya lebih kecil kemungkinan melepaskan hormon prolaktin yang membuat rileks.
3. Terlanjur lelah sebelum berhubungan seks
Di samping disebabkan reaksi biologis tubuh yang terjadi alamiah, lelah setelah berhubungan seks juga dipengaruhi oleh kondisi sebelum berhubungan seks. Kalau Anda atau pasangan sudah merasa lelah sebelum bercinta, kemungkinan besar aktivitas intim ini membuat semakin merasa lelah.
4. Aktivitas seksual
Banyak sekali variasi pose berhubungan seks yang dilakukan untuk mencapai kesenangan dan kepuasan seksual. Dampak fisik dari seks juga dapat memengaruhi tingkat energi pasca hubungan intim. Jelas Cooper, aktivitas seksual seperti berolahraga dan stamina tertantang sehingga beberapa orang setelah aktivitas ini akan siap tidur.
5. Ikatan emosional tidak terjalin
Keadaan hubungan juga memengaruhi seberapa waspada atau lelahnya Anda setelah berhubungan seks. Misalnya, jika seseorang khawatir bahwa mereka melakukan hubungan seksual untuk menciptakan ikatan emosional lebih dalam, maka mereka mengalami kerentanan yang tinggi. Jelas Cooper dilansir Well+Good, Rabu, 8 November, jika hubungan emosional tidak terlihat atau berbalas, maka tidur mungkin salah satu cara mengatasi kekecewaan mereka.
Stella Harris, pelatih keintiman dan penulis Tongue Tied: Ungtangling Communication in Sex, Kink, and Relationship menyarankan, penting bagi setiap pasangan untuk menerima apapun yang dibutuhkan tubuh setelah berhubungan seks. Jika Anda membutuhkan tidur, maka baik untuk melakukannya tetapi komunikasikan dengan baik bersama pasangan.
BACA JUGA:
Pada prinsipnya, wajar jika tubuh kelelahan setelah berhubungan seks kecuali jika diikuti gejala tertentu terkait Post Coital Dysphoria (PCD) yang mungkin merasakan kesedihan mendalam setelah pengalaman seksual dengan pasangannya. Ada pula kondisi langka yang disebut Post Orgasmic Illness Syndrome (POIS) yang menyebabkan kelelahan, berkabut, gejala mirip flu yang berlangsung selama lima hari setelah orgasme atau hubungan seksual. Dalam kondisi tersebut, penting kiranya untuk konsultasi pada layanan kesehatan atau kesehatan mental.