Mengenal Kepribadian Ambivert Beserta Ciri-cirinya, Dapat Mengubah Seseorang Menjadi Ekstrovert dan Introvert
Ilustrasi seseorang dengan kepribadian ambivert (Foto: Unsplash/Brookie Cagle)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Ambivert merupakan salah satu tipe kepribadian manusia. Jenis kepribadian ini cukup unik, karena merupakan gabungan dari kepribadian introvert dan extrovert. Seseorang yang memiliki kepribadian ambivert umumnya lebih fleksibel ketika menghadapi bermacam kondisi. Nah, bagi Anda yang ingin mengenal kepribadian ambivert lebih dalam, simak informasi selengkapnya dalam artikel berikut ini.

Mengenal Kepribadian Ambivert

Ambivert adalah jenis kepribadian yang dapat merubah seseorang menjadi ekstrovert dan introvert. Seseorang dengan tipe kepribadian ini memiliki sifat fleksibel dalam beraktivitas dan berinteraksi. Akan tetapi, perasaannya sering berubah-ubah alias moody.

Individu dengan kepribadian ambivert cenderung lebih suka menyendiri dan tidak mudah berbicara seperti introvert. Kendati demikian, saat bersosialisasi, mereka terlihat seperti ekstrovert.

Istilah introvert dan ekstrovert digaungkan pertama kali oleh Swiss Carl G. Jung pada tahun 1990-an.

Menurut Swiss Carl Jung, tipe kepribadian introvert cenderung lebih suka menyendiri. Sementara seseorang dengan kepribadian ekstrovert lebih mudah bersosialisasi dan ramah pada orang.

Profesor Barry Smith dari  Laboratories of Human Psychophysiology, University of Maryland, Amerika Serikat, memperkirakan ada 68 persen orang di dunia yang memiliki kepribadia ambivert.

Ciri-Ciri Kepribadian Ambivert

Seseorang dengan kepribadian ambivert setidaknya memiliki beberapa ciri khas, di antaranya:

  • Pendengar dan komunikator yang baik: Seorang dengan kepribadian ambivert umumnya mengerti kapan harus mendengarkan dan berbicara kepada orang lain. Ambivert bisa dengan mudah mengawali obrolan dengan orang lain, namun selanjutnya akan lebih banyak diam dan mendengarkan. Karena karakternya ini, seorang ambivert bisa diterima di segala tempat dan situasi.
  • Fleksibel ketika menghadapi berbagai macam kondisi: Seorang ambivert biasanya dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi. Bila para ekstrovert bisa melakukan basa-basi dengan orang asing dan para introvert tidak, maka para ambivert dapat mencoba membuka obrolan atau sekedar diam, tergantung dari situasi yang sedang mereka hadapi.
  • Punya empati yang tinggi: Karena bisa menjadi pendengar yang baik, seorang ambivert sering dijadikan tempat bercerita oleh orang-orang terdekatnya. Umumnya, seorang ambivert cenderung mendengarkan masalah yang disampaikan oleh lawan bicaranya terlebih dahulu. Setelah itu, ia akan mencoba memberi solusi pada masalah tersebut.
  • Butuh waktu me time: Kendati merasa nyaman ketika berada di tengah kerumuman banyak orang, para ambivert tetap meluangkan waktu sejenak untuk diri sendiri (me time). Misalnya, bila ambivert diajak untuk nongkrong, ia akan mempertimbangkan pro dan kontra dari aktivitas tersebut. Mereka bisa memilih pergi atau tidak.
  • Dapat menjadi penyeimbang di banyak situasi: karena kepribadiannya yang fleksibel, seorang ambivert biasanya akan menjadi penyeimbang di banyak situasi. Para ambivert acap kali membantu memecah keheningan yang membuat situasi menjadi canggung, sekaligus bisa menjadi orang-orang dengan kepribadian introvert tetap nyaman.
  • Punya banyak teman: Para ambivert umumnya memiliki jaringan pertemanan yang amat luas, seperti halnya orang-orang extrovert. Di sisi lain, ambivert juga memiliki sekelompok kecil teman dekat yang sangat akrab dengan mereka.

Demikian informasi tentang kepribadian ambivert. Semoga artikel ini dapat membuat pembaca VOI.ID mengenal kepribadian ambivert lebih dalam.