YOGYAKARTA – Kepuasan seksual mengacu pada kesenangan dan rasa puas yang dialami selama hubungan seksual. Ternyata, kepuasan seksual tidak hanya kesenangan fisik saja. Tetapi dipengaruhi faktor emosional dan psikologis. Selain itu, kepuasan seksual juga berkaitan dengan aspek pengalaman yang perlu dikembangkan, dipelihara, dan ditingkatkan seiring berjalannya waktu.
Pengalaman seksual yang optimal terkait erat dengan kepuasan hubungan dan kesejahteraan individu. Hal ini, mendorong para peneliti untuk memeriksa kualitas dan praktik psikologis yang berpotensi meningkatkan kualitas tersebut. Teknik untuk meningkatkan kepuasan seksual berdasarkan penelitian dan anjuran pakar, berikut ini daftarnya.
1. Sensualitas berperan meningkatkan hubungan seksual
Penelitian tahun 2020 dilansir Psychology Today, Senin, 20 November, menyorot peran sensualitas yang melibatkan kesadaran akan panca Indera, seperti peraba, pengecapan, penglihatan, dan penciuman. Penelitian lain menunjukkan bahwa “kesadaran seksual”, ialah praktik terlibat sepenuhnya pada momen saat ini, atau saat pengalaman seksual. Kesadaran tersebut dapat meningkatkan kesenangan, komunikasi, dan hubungan emosional dengan pasangan.
Kesadaran seksual ini, menurut peneliti Chelom Leavit, membuat seseorang meluangkan waktu menikmati sensasi yang dialami. Alih-alih mengejar orgasme sebagai tujuan akhir, akan lebih puas apabila fokus pada suara pasangan, aroma, tekstur kulit, dan bagaimana rasanya dipeluk.
2. Rasa ingin tahu mendorong eksplorasi
Rasa ingin tahu dan kekuatan imajinasi juga dikaitkan dengan peningkatan kepuasan seksual, khususnya bagi individu dengan gaya keterikatan yang aman. Para peneliti berpendapat, rasa ingin tahu tentang respons, kebutuhan, preferensi, dan fantasi seksual pasangan dapat meningkatkan pengalaman seksual Anda bersama pasangan.
Keingintahuan, mengarah pada pengalaman keintiman lebih besar. Misalnya dengan mengajukan pertanyaan terbuka tentang hasrat seksual, menuruti fantasi erotis selama mendapatkan persetujuan, memastikan keamanan fisik, dan saling memberdayakan untuk menciptakan kepuasan berdua.
3. Jadi diri sendiri atau apa adanya
Penelitian tahun 2018 yang diterbitkan dalam Sex and Marital Therapy menemukan bahwa menunjukkan keaslian, kerentanan, dan kepercayaan dalam suatu hubungan memiliki kekuatan untuk menjalin keintiman seksual. Para peneliti berpendapat, membangun kepercayaan berarti bisa saling diandalkan, saling menghormati, berkomunikasi secara terbuka tentang preferensi, batasan, kekhawatiran, dan keinginan seksual tanpa saling menilai atau mengkritik.
BACA JUGA:
Dalam pengalaman hubungan seks, rentan dengan kepura-puraan sehingga pasangan tak menunjukkan jati diri. Seringkali, seks juga tak tulus karena mengikuti ekspektasi masyarakat tentang cara berpenampilan dan berperilaku. Hal ini menghilangkan kehadiran dan keterhubungan yang autentik dengan diri sendiri dan pasangan. Penting dipahami, kesempurnaan juga dikaitkan dengan penurunan kepuasan seksual. Artinya, penting untuk tetap apa adanya ketika beraktivitas seksual dengan pasangan Anda.