Anak Introvert, Kenali 8 Ciri-cirinya dan Hal yang Perlu Dilakukan Orang Tua
Ilustrasi ciri-ciri anak introvert (Freepik)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Anak-anak kepribadian introvert cenderung pendiam dan ragu-ragu. Kalau buah hati Anda tidak cerewet, jarang mengoceh, dan suka mengajukan pertanyaan yang sulit dijawab, mungkin introvert.

Melansir penjelasan Jenn Grenneman, pengajar, penulis, dan pendiri IntrovertDear, anak-anak introvert menghabiskan banyak waktu sendirian di kamar tidurnya. Anda mungkin juga mendapat teguran dari guru sekolahnya agar si buah hati berpartisipasi di kelas. Nah, untuk mengenal lebih dekat tentang ciri-ciri anak introvert, Grenneman memberikan penjelasan berikut ini.

1. Introvert bukan minoritas

Orang tua perlu tahu, sebanyak 30-50 persen dari populasi Amerika Serikat adalah introvert. Ini berarti apabila si kecil lebih suka diam dan sesekali bercerita hal mendalam, mereka tak sendiri. Bahkan banyak pemimpin, entertainer, dan pengusaha sukses adalah seorang introvert. Katakanlah Bill Gates, Emma Watson, Christina Aquilera, dan J.K. Rowling juga introvert.

2. Introvert bersifat genetik yang berkaitan dengan sistem saraf

Menurut penulis buku The Hidden Gifts of The Introvert Child, Dr. Marti Olsen Laney, otak introvert dan ekstrovert terhubung dengan cara agak berbeda. Otak introvert jalur neurotransmitter-nya berbeda dengan ekstrovert. Introvert lebih dominan sisi parasimpatis, yaitu sistem ‘istirahat dan cerna’ dibandingkan saraf simpatik yang memicu respons lawan, lari, atau diam.

ciri-ciri anak introvert
Ilustrasi ciri-ciri anak introvert (Freepik/pvproductions)

Sebuah jurnal dalam Journal of Neuroscience menemukan bahwa introvert memiliki materi abu-abu lebih besar dan tebal di korteks prefrontal mereka. Ini merupakan area otak yang terkait dengan pemikiran abstrak dan pengambilan keputusan. Jadi anak introvert cenderung pendiam dan berhati-hari daripada teman sebayanya yang ekstrovert.

3. Membutuhkan waktu beradaptasi dengan situasi baru

Introvert sering merasa kewalahan atau cemas di lingkungan baru dan orang baru. Jika Anda menghadiri acara sosial, jangan berharap anak introvert langsung bereaksi dan langsung mengobrol dengan anak lainnya. Jika memungkinkan, datanglah lebih awal agar anak memiliki banyak waktu untuk beradaptasi. Pilihan lainnya, beri anak-anak kebebasan dalam memilih tempat yang menurutnya paling nyaman.

4. Bersosialisasi menghabiskan energi anak introvert

Baik introvert atau ekstrovert akan terkuras energinya ketika bersosial. Tetapi lebih bruuk dialami introvert. Jika anak Anda usia lebih besar, ajak mereka ke ruangan yang lebih tenang. Kalau masih muda, kenali tanda-tanda kelelahan atau dikenal dengan introvert burnout.

ciri-ciri anak introvert
Ilustrasi ciri-ciri anak introvert (Freepik)

5. Perlu mendapatkan dorongan

Anak introvert perlu mendapatkan dorongan positif dari orang tuanya. Artinya, ketika mereka berteman, beri dukungan mereka untuk mengambil risiko sosial. Misalnya, “Kemarin ibu melihat kamu berbicara dengan anak baru itu. Ibu tahu itu sulit buat kamu, tapi ibu bangga dengan yang kamu lakukan.”

6. Didampingi dalam mengatur perasaan negatif

Penguatan positif merupakan cara mendukung anak untuk mulai membuka diri dan berteman dengan teman sebayanya. Dengan penguatan positif, anak-anak cenderung mampu mengatur perasaan negatif yang sering mereka kaitkan dengan keluar dari zona nyaman.

7. Anak introvert memiliki minat yang kuat dan unik

Orang tua perlu memberikan kesempatan anak mengejar minatnya. Kalau anak Anda suka softball atau pramuka, tetapi kalau anak introvert menyukai kelas menulis dan kamp sains, cobalah mendukung minatnya. Melansir Psychology Today, Kamis, 27 April, keterlibatan yang intens dalam suatu aktivitas dapat membawa kebahagiaan, kesejahteraan, dan kepercayaan diri. Selain juga memberi anak Anda kesempatan untuk bersosialisasi dengan anak lain yang memiliki minat yang sama.

ciri-ciri anak introvert
Ilustrasi ciri-ciri anak introvert (Freepik)

8. Bantu anak merasa didengarkan

Dengarkan anak Anda, dan ajukan pertanyaan untuk menariknya keluar. Banyak introvert, baik anak-anak dan dewasa, berjuang untuk menyampaikan pikiran dan emosi yang berputar-putar di dalam diri. Mengutip tulisan Laney, “introvert hidup secara internal, dan mereka membutuhkan seseorang untuk menarik mereka keluar”.

Tanpa orang tua yang mendengarkan dan merefleksikan kembali, anak-anak introvert bisa tersesat dalam pikiran mereka sendiri. Penting pula diketahui, bahwa anak introvert mungkin tidak akan meminta bantuan. Artinya orang tua perlu pro aktif bertanya, membimbing, dan membersamai mereka hingga mandiri.

Terkait