5 Kesalahan yang Sering Dilakukan Orang Tua saat Menghukum Anak
Ilustrasi (Kindel Media/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Mendidik anak untuk lebih disiplin bukanlah pekerjaan yang mudah bagi para orang tua. Terkadang, saat orang tua mencoba membuat anak-anaknya lebih disiplin dan teratur, mereka justru membuat kekeliruan yang tidak disadari. 

Nah, untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak beberapa kesalahan terbesar yang sering kali dilakukan oleh orang tua saat mendisiplinkan anak, berikut ini.

Tidak menghargai anak

Orang tua meminta anak untuk menghormati mereka, namun terkadang mereka lupa bahwa rasa hormat harus dilakukan dua arah. Salah satu kesalahan yang sering dilakukan orang tua saat mendisiplinkan anak adalah membentak, berbicara dengan nada kasar dan marah, atau bahkan menghina anak. Memberi dan meminta imbalan sebagai balasannya adalah salah satu tips penting yang perlu diingat dalam mendisiplinkan anak.

Pikirkan tentang bagaimana Anda ingin diajak bicara jika Anda sedang menyelesaikan konflik dengan orang dewasa, seperti rekan kerja atau saudara. Posisikan diri sejajar dengan mata anak dan diskusikan masalah yang ada dengan cara lembut (namun tetap tegas) dan penuh hormat. Betapapun marahnya Anda, cobalah untuk tetap tenang.

Mendisiplinkan Saat Marah

Mendisiplinkan anak ketika Anda sedang marah jelas termasuk dalam kategori yang tidak boleh dilakukan. Ketika Anda menegur anak saat sedang marah karena perbuatannya, kemungkinan besar Anda akan berteriak atau mengatakan sesuatu yang tidak Anda maksudkan.

Luangkan waktu beberapa menit untuk menenangkan diri dan pikiran sebelum berbicara dengan anak tentang perilaku buruknya. Memberi diri sendiri dan anak waktu merenungkan konflik dapat membantu kalian menghadapi situasi dengan lebih tenang.

Berbicara atau Menjelaskan Terlalu Banyak

Memberikan penjelasan panjang lebar dan detail mengenai perilaku tidak pantas yang dilakukan anak bukanlah ide yang baik. Anak-anak, bahkan anak sekolah dasar yang sudah semakin baik dalam memperhatikan, dapat dengan mudah kehilangan jejak dalam diskusi yang terlalu mendetail.

Katakan terus terang pada anak apa kesalahannya dan jelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami. Untuk anak usia yang lebih besar, bicarakan apa yang salah dan diskusikan kemungkinan skenario yang bisa menjadi pilihan lebih baik. Sedangkan anak usia lebih kecil, cukup nyatakan perilaku apa yang mereka lakukan dan mengapa perilaku tersebut salah.

Menjadi Negatif

Mendengar rangkaian kata “jangan” dan “tidak” bukanlah hal yang menyenangkan bagi siapa pun, terutama anak-anak. Berfokus pada kesalahan yang dilakukan anak atau hal yang tidak boleh mereka lakukan alih-alih menekankan apa yang harus dilakukan anak dapat memberikan dampak negatif dan mengatur suasana interaksi Anda.

Pakai pendekatan dari sudut pandang yang lebih positif dengan membicarakan apa yang bisa anak lakukan dengan lebih baik. Jika anak merengek atau membalas Anda, tunjukkan beberapa contoh cara berbicara yang baik dan ramah.

Berpikir bahwa Mendisiplinkan sama dengan Menghukum

Seringkali orang tua lupa bahwa tujuan mendisiplinkan anak adalah memberikan pedoman dan batasan yang tegas agar mereka tidak perlu dihukum. Mendisiplinkan berarti menetapkan batasan dan harapan agar anak mengetahui apa yang diharapkan dari dirinya. Tujuan utamanya adalah agar anak-anak belajar mengatur diri mereka sendiri sehingga mereka tidak perlu dihukum.