Bagikan:

JAKARTA - Ketika anak-anak mengalami masalah perilaku, Anda mungkin tergoda untuk mengancam dengan hukuman yang keras untuk "menjaga mereka tetap patuh."

Strategi ini dapat menjadi bumerang, menyebabkan lebih banyak perilaku negatif dan menciptakan jarak emosional di saat Anda dan anak membutuhkan kedekatan dan pengertian. Ketika anak-anak bertingkah, itu sebenarnya karena mereka sedang mengalami masa sulit,  bukan karena mencoba menyulitkan Anda. Sehingga membutuhkan dukungan dari orang tua.

Berikut adalah tujuh strategi pengasuhan positif yang dapat dipertimbangkan ketika anak membutuhkan bantuan untuk memperbaiki masalah perilaku disadur Psych Central, Senin, 5 Agustus.

Tetapkan aturan dan batasan, lalu terapkan secara konsisten

Aturan dan batasan cenderung memberi anak rasa struktur dan otoritas orang tua yang sehat, alih-alih membuat mereka merasa dibatasi. Semakin konsisten Anda menerapkan batasan dan konsekuensi, semakin besar kemungkinan anak akan mematuhi aturan yang telah Anda tetapkan. Memberikan struktur seperti ini juga dapat membantu anak belajar lebih baik dan meningkatkan prestasi akademiknya.

Jangan berteriak

Berteriak kepada anak saat Anda kesal dengan perilakunya dapat meningkatkan kemungkinan anak mengalami masalah perilaku. Atau gejala depresi saat remaja, menurut sebuah studi tahun 2014.

Berteriak dapat menciptakan siklus:

Sikap atau perilaku anak membuat Anda kesal.

Anda membentaknya.

Berteriak membuat anak Anda merasa lebih marah dan memberontak.

Jika Anda merasa bahwa berteriak merupakan cara utama mendisiplinkan anak, cobalah sesekali jauhkan diri sejenak dari situasi tersebut saat Anda merasa mulai kesal.

Setelah tenang, Anda dapat berbicara dengan anak. Metode ini dijamin lebih efektif mengendalikan masalah yang terjadi. Setelah itu, Anda dapat mencoba bekerja sama dengan anak secara langsung untuk menyelesaikan konflik tanpa meninggikan suara.

Validasi perasaan anak 

Saat Anda mengakui dan memvalidasi perasaan anak, Anda menunjukkan kepada mereka bahwa semua perasaan mereka, baik positif maupun negatif, adalah wajar. Dan Anda akan mendukung mereka melalui apa pun yang mereka rasakan. Pada gilirannya, dukungan ini dapat membantu anak mengembangkan keterampilan sosial-emosional yang kuat dan membantu mereka berhubungan dengan orang lain.

Berikan pujian, jangan menghukum

Cobalah fokus memuji perilaku positif anak alih-alih mengkritik atau menghukum mereka atas kesalahan atau perilaku buruk mereka. Anak-anak sering kali mencari validasi dari perhatian Anda, dan memberikan pujian merupakan bentuk validasi. Memuji perilaku yang baik mendorong anak mengulangi perilaku positif tersebut untuk mendapatkan perhatian dan validasi dari Anda.

Jika Anda terus-menerus mengkritik anak atau menghukum, mereka mungkin tetap mencari perhatian Anda dengan mengulangi perilaku yang tidak Anda sukai. Memuji, alih-alih menghukum, juga dapat meningkatkan hubungan orang tua-anak. Satu studi tahun 2017 menyarankan bahwa orang tua harus mencoba memuji anak-anak empat kali lebih sering daripada mengoreksi mereka untuk memperbaiki masalah perilaku.

Luangkan waktu berdua dengan anak

Penting menyediakan waktu setidaknya 10 menit setiap hari untuk bermain dengan anak tanpa gangguan, seperti layar atau percakapan sampingan lainnya. Cobalah melakukan aktivitas yang Anda berdua sukai, seperti membuat kerajinan tangan atau berolahraga.

Anak-anak mendambakan dan mencari perhatian positif yang tak terbagi dari orang tua, dan ini adalah cara memastikan mereka mendapatkan yang terbaik dari Anda. Menghabiskan waktu berkualitas yang berfokus pada anak juga dapat membantu mereka dalam hal sosial dan akademis.

Tunjukkan kasih sayang kepada anak Anda secara teratur

Menurut sebuah studi tahun 2014, menunjukkan kasih sayang dan memberikan kenyamanan kepada anak sering kali membuat mereka ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan Anda, yang dapat meningkatkan kualitas hubungan orang tua-anak.

Bekerjasamalah dengan anak untuk memecahkan masalah

Data dari sebuah studi tahun 2014 tentang penggunaan internet oleh remaja menunjukkan bahwa anak-anak dengan orang tua yang mendukung lebih sedikit bergantung pada internet.  Dan lebih cenderung menggunakannya untuk sekolah daripada sebagai kegiatan rekreasi.

Secara khusus, anak-anak cenderung tidak menggunakan internet. Ketika orang tua membahas konten media dan mendorong pemikiran kritis tentang materi yang mereka temukan secara daring.

Sebagai orang tua, Anda ingin menjadi sumber utama terbaik bagi anak Anda. Jika anak datang kepada Anda dengan suatu masalah atau pertanyaan baik akademis, sosial, atau emosional cobalah bekerja sama dengan mereka secara pribadi untuk membantu menyelesaikannya, dan tawarkan perhatian dan kasih sayang atas apa yang sedang mereka alami.