YOGYAKARTA – Anak-anak yang berisik, berteriak dan menyanyi keras misalnya, tidak selalu beralasan buruk. Anda sebagai orang tua mungkin kewalahan ketika anak terlalu berisik dan menurut Anda mengganggu. Tetapi pahamilah, mereka berisik nggak selalu karena alasan buruk tetapi ini penjelasannya.
1. Tidak sadar kalau berisik
Anak-anak bersuara keras seringkali tidak disengaja. Mereka berteriak atau menyanyi keras, mungkin karena tidak menyadarinya. Meskipun volume keras dapat berdampak pada orang lain, lebih baik ingatkan dengan sabar.
2. Punya energi untuk dibakar
Anak-anak penuh energi dan mereka membesarkan volume sehingga teriak yang mungkin mengganggu. Mereka juga memiliki kegembiraan yang diekspresikan dengan bersuara keras. Bahkan kadang mereka melakukan gerakan atau gesture besar sehingga menimbulkan suara berisik.
3. Berisik supaya didengar
Terkadang anak kecil merasa tidak didengarkan. Jadi mereka meninggikan volume suaranya. Kalau tujuannya untuk didengar, maka ini jadi tempat belajar orang tua. Bahwa anak-anak membutuhkan perhatian dari orang terdekatnya.
4. Kewalahan
Anak-anak yang kewalahan mudah sekali mengalami disregulasi. Karena mereka terus belajar dan menyerap berbagai hal, sehingga anak-anak kewalahan. Oleh karena itu, suara mereka dapat meningkat seiring dengan eskalasinya. Melansir BabyChick, Selasa, 21 Mei, seiring dengan matangnya sistem saraf, anak-anak lebih mampu mengelola perasaan besar sehingga bisa merespons emosi dan rasa lelahnya dengan lebih santun.
5. Tidak bisa mengontrol banyak hal
Seperti halnya yang dialami orang dewasa, anak-anak juga tidak bisa mengontrol banyak hal. Termasuk tidak bisa mengontrol suaranya. Jadi ketika anak-anak berisik, mungkin adalah salah satu cara bagi mereka untuk mengekspresikan diri atau mencapatkan semacam otonomi.
6. Belajar batasan
Anak-anak sedang belajar batasan, apa yang bisa dan tidak bisa diterima oleh orang disekitarnya. Jadi karena mereka belum tahu kalau suara keras dan berisik bisa mengganggu orang disekelilingnya. Maka Anda sebagai orang tua bisa mengajari dengan sabar dan menjelaskan dengan seksama mana yang boleh dan tidak dilakukan supaya tidak mengganggu orang lain.
BACA JUGA:
7. Anak-anak adalah peniru
Penting dipahami, anak-anak adalah peniru yang ulung. Kalau orang-orang disekitar mereka suka berteriak, berbicara keras-keras, atau menyanyi keras, maka tak heran jika anak-anak menirunya. Sehingga orang tua bisa memberikan contoh mana yang baik dan tidak.
8. Mengalami gangguan pendengaran
Berbicara jujur dengan anak disertai kesabaran yang tiada habis, penting dilakukan orang tua. Jangan merespons berisik dan teriakan dengan volume yang sama-sama keras. Turunkan volume suara Anda saat mengingatkan kalau suara anak mengganggu sekitar. Penting lagi, gangguan pendengaran perlu diwaspadai orang tua. Jika anak mengalaminya, konsultasikan pada dokter atau ahli kesehatan.
Itulah alasan mengapa anak-anak bersuara berisik yang bukan tidak mungkin mengganggu orang lain. Bagi orang tua, perlu mengajari kapan harus mengecilkan volume dan beberapa strategi lain yang menumbuhkan kesadaran anak untuk mengenali batasan yang boleh dan tidak boleh dilakukan.