JAKARTA – Takut pada satu hal termasuk wajar. Misalnya, jika Anda takut pada laba-laba mungkin akan merespons dengan teriakan dan ketika hewan tersebut pergi akan kembali normal. Berbeda dengan seseorang yang mengalami fobia laba-laba atau disebut arachnophobia.
Menurut R. Reid Wilson, Ph.D., juru bicara American Psychological Association, phobia ialah gangguan mental yang paling umum. Phobia melibatkan rasa takut terus-menerus, berlebihan, dan tidak masuk akal.
Lantas, apa yang membedakan dengan rasa takut terhadap sesuatu dengan fobia? Di bawah ini list-nya.
Fobia mengganggu aspek psikologis
Seperti pada paragraph pembuka, ketakutan dapat hilang ketika hal yang ditakuti pergi. Rasa takut juga dapat disembuhkan dalam beberapa waktu. Berbeda dengan fobia yang dapat mengganggu aspek psikologis.
Apabila seseorang mengalami phobia laba-laba, sosok laba-laba akan menghantui. Bahkan ia memilih untuk tidak keluar kamar dalam waktu yang lama sebab membayangkan di mana-mana ada laba-laba.
Fobia dipicu komponen alamiah, mengutip dari WebMD, Kathy Hoganbruen dari National Mental Health Association mengatakan bahwa tidak tahu persis dari mana fobia berasal. Faktor yang berperan memicu antara lain genetik, lingkungan, dan pengalaman negatif atau traumatis.
Lamanya mengalami rasa takut dan fobia
Rasa takut pada umumnya terjadi pada anak-anak, misalnya takut badut. Rasa takut juga bersifat sementara waktu sebab dapat disembuhkan dengan pemahaman, keterarahan, dan dukungan orang sekitar.
Berkebalikan dengan fobia, penyakit mental ini lebih sulit untuk disembuhkan. Umumnya membutuhkan Cognitive Behavioral Therapy (CBT) atau terapi perilaku kognitif.
BACA JUGA:
Setiap fobia mengalami ketakutan
Setiap fobia pasti mengalami ketakutan, namun tidak berlaku sebaliknya. Tidak setiap ketakutan termasuk fobia berdasarkan ukuran efeknya. Ketakutan menunjuk satu objek dan dialami saat bertemu dengan objek tersebut.
Ketakutan pada fobia seringkali tidak rasional. Objek yang membuat takut memenuhi isi kepala dan penghindaran teramat sangat.
Pengaruh pada kesehatan jiwa
Rasa takut dapat dialami siapapun, termasuk seseorang berjiwa sehat. Ini list keempat yang membedakan rasa takut dan fobia. Fobia besar pengaruhnya pada kesehatan jiwa sebab dapat mengganggu segala aspek dalam hidup.
Rasa takut dialami oleh siapa saja
Tak pandang bulu, rasa takut dapat dialami oleh siapa saja tanpa membedakan usia. Sementara fobia, jika dialami sejak masa anak-anak maka dapat berlanjut hingga dewasa apabila tidak segera dikonsultasikan pada ahli dan menjalani terapi.
Setelah mengetahui bedanya, tentu Anda semakin care pada kesehatan mental. Apabila mengalami rasa takut, cobalah mengarahkan pemahaman agar dapat teratasi.