Alasan Kenapa Orang Bisa Fobia Terhadap Binatang
Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Perasaan takut setiap orang bisa muncul dengan penyebab yang berbeda-beda. Ada yang takut ketinggian ada yang tidak, ada yang takut naik jetcoaster ada yang tidak, ada yang takut gelap pun sebaliknya ada yang biasa saja.

Tapi ada satu hal yang hampir disepakati semua orang soal rasa takut, yakni fobia terhadap binatang. Entah itu ular, laba-laba, tikus, atau kecoak. Ketakutan semacam ini disebut dengan arachnophobia.

Pertanyaannya, mengapa rasa takut terhadap beberapa hewan itu bisa sama dengan banyak orang? Lalu hewan apa yang paling mengundang rasa fobia?

Menurut teori Martin Seligman yang ditulis Aimee S. Dunlap berjudul Biological Preparedness (2017) rasa takut itu muncul karena hewan dan atau manusia punya kemampuan bertahan hidup yang baik. Inilah mengapa bahkan ada orang yang masih bayi pun bisa takut dengan laba-laba dan ular padahal ia belum tahu apa-apa soal kedua binatang tersebut.

Namun, fobia kepada binatang tidak hanya timbul karena rasa takut, melainkan ada juga karena rasa jijik. Kecoak misalnya, kita tahu hewan itu tidak akan menyerang manusia, namun banyak orang yang dibuat bergidik karenanya. Apabila rasa takut terhadap binatang itu adalah reaksi yang membuat orang terlindung dari cedera fisik, sementara rasa jijik ada untuk membuat orang terlindung dari penyakit.

Sayangnya, kedua penelitian itu masih belum secara spesifik menjelaskan apakah perasaan ketakutan dan jijik adalah dua variabel fobia yang berbeda, atau perasaan yang saling terkait yang dapat dipicu pada orang yang sama oleh hewan yang sama. Untuk menjawab hal tersebut, ada sebuah penelitian yang diterbitkan oleh British Journal of Psychology yang menggali tentang fobia hewan.

Mulanya, penelitian itu mulai mencatat hewan-hewan apa saja yang paling banyak ditakuti orang. Dari situ, tercatat sebanyak 24 hewan diantaranya semut, kelelawar, banteng, kecoak, kucing, anjing, ikan, katak, kadal, kutu, belatung, tikus, cacing, ular laba-laba, ular, dan lainnya.

Selanjutnya, mereka menunjukkan gambar 24 hewan yang sudah dicatat tadi kepada lebih dari 2.000 responden daring dan meminta mereka menilai seberapa takut dan seberapa jijik mereka ketika melihat masing-masing foto tersebut. Pertanyaan-pertanyaan itu dirangkum dalam sebuah kuesioner.

Hasilnya, ular dan hewan invertbrata (tidak bertulang belakang) tak berlendir menjadi  hewan yang paling memicu rasa takut paling tinggi. Selain ular yang mendapat skor tertinggi sebagai hewan paling menakutkan yakni laba-laba. Sementara hewan dengan skor menjijikan paling tinggi diantaranya laba-laba, cacing pita, cacing gelang, kutu, dan belatung.

Laba-laba menjadi hewan yang paling ditakuti sekaligus paling menjijikan. Terlepas dari kenyataan bahwa laba-laba memiliki tubuh yang relatif kecil, namun menurut para peneliti, salah satu yang membuat hewan itu ditakuti sekaligus menjijikan adalah karena bentuk tubuhnya yang memiliki banyak kaki. Selain itu karena laba-laba juga hewan yang kita tidak pernah bisa tebak di mana keberadaannya.