YOGYAKARTA – Tidak setiap orang bisa tenang saat harus periksa rutin atau periksa gigi saat ada masalah ke dokter gigi. Beberapa orang mengalami kecemasan, bahkan punya fobia, atau disebut dentophobia. Hal ini membuat mereka sering absen ketika harusnya periksa gigi. Kecemasan saat periksa gigi, digambarkan sebagai ketakutan mencari perawatan gigi. Ini juga merupakan satu kondisi paling umum yang mempengaruhi populasi global. Orang dengan kecemasan ini, merasa takut akan rasa sakit akibat suntikan atau kikisan gigi. Mereka mungkin juga takut akan berita buruk. Seperti adanya masalah gigi, misalnya berlubang dan harus dirawat dengan treatment tertentu.
Melansir PsychCentral, Senin, 6 Januari, ketakutan atau fobia terhadap dokter gigi digambarkan sebagai reaksi terhadap ancaman yang dirasakan di kantor dokter gigi. Hal ini menyebabkan respons melawan, lari, atau membeku. Para peneliti menggambarkannya sebagai respons yang intens, terus-menerus, dan tidak realistis terhadap ancaman yang dirasakan. Penelitian tahun 2022, menjelaskan bedanya ketakutan, kecemasan, dan fobia ke dokter gigi.
Ketakutan terhadap dokter gigi, merupakan reaksi terhadap peritiwa atau perawatan yang diketahui. Ketakutan muncul ketika tahu apa yang akan dilakukan dokter gigi dan merasa gugup tentang apa yang akan terjadi. Sedangkan kecemasan, termasuk reaksi umum terhadap bahaya yang tidak diketahui yang dapat mempengaruhi siapa saja. Hal ini sering terjadi ketika pasien mendapatkan perawatan dari dokter gigi yang sebelumnya belum pernah dialami. Dentophobia, termasuk fobia spesifik yang ditandai ketakutan terus-menerus, kuat, dan tidak realitstis yang menyebabkan seseorang menghindari ancaman yang dirasakan. Fobia terhadap dokter gigi biasanya menghindari dokter gigi dengan segala cara.
BACA JUGA:
Secara umum, ketakutan berkunjung ke dokter gigi, gejalanya empat tahap. Antara lain ketakutan terhadap dokter gigi, menunda kunjungan atau periksa rutin, mengalami masalah gigi, dan hanya melakukan perawatan saat mengalami masalah pada gigi. Meski begitu, tingkat kecemasan tidak berkorelasi dengan menurunnya kesehatan mulut. Gejala ketakutan atau kecemasan hingga fobia periksa ke dokter gigi, antara lain sulit tidur, perut terasa mual atau tidak enak badan, jantung berdebar-debar, merasa akan datang bahaya, keringat dingin, gemetar atau tremor, dan sulit berkonsentrasi pada tugas. Cara untuk mengatasi kecemasan atau fobia periksa ke dokter gigi, antara lain sebagai berikut:
- Pelajari dan mempraktikkan teknik latihan pernapasan untuk menenangkan diri
- Mencoba meditasi atau latihan meditasi, seperti yoga
- Bawa mainan atau benda yang bisa digerakkan saat periksa gigi
- Bicara dengan dokter gigi sebelum janji temu akan membantu meredakan kekhawatiran
Selain cara di atas, untuk penderita dentophobia, bisa menjalani terapi perilaku kognitif (Cognitive Behavior Therapy/ CBT). Itu artinya, penanganan dapat melibatkan upaya mandiri untuk melakukan aktivitas yang menenangkan sebelum periksa ke dokter gigi. Bisa pula meminta bantuan profesional kesehatan mental untuk membantu mengatasi kecemasan, ketakutan serta fobia periksa ke dokter gigi.