Bagikan:

YOGYAKARTA – Lewat pandangan mata, pasangan sering saling menatap untuk mengekspresikan cinta. Namun saat momen bercinta, tak jarang salah satu pasangan menutup mata. Ternyata ada alasannya, namun tidak bisa digeneralisasi. Menurut penelitian dan laporan partisipan peneliti, beberapa wanita menutup mata saat bercinta untuk fokus merasakan sensasi fisik.

Aaron Ben-Zeév, Ph.D., mengulas tentang bagaimana tatapan mata dan memejamkan mata saat bercinta. Setiap pasangan memiliki preferensi masing-masing. Itu artinya, bijak apabila Anda dan pasangan berkomunikasi seksual untuk mengetahui alasan masing-masing ketika menutup mata pada momen paling intim.

Dalam Love is in the gaze, tulisan Mylene Bolmont dan kolega yang ditulis pada 2014, peran wajah manusia dalam menyampaikan informasi penting. Wajah berkontribusi besar dalam interaksi sosial dan menarik perhatian dengan cara yang unik. Memang, pasangan yang saling menatap lebih lama sering dianggap indikasi ketertarikan, termasuk ketertarikan romantis. Bolmont dan rekannya berpendapat bahwa saling menatap mata adalah salah satu penanda cinta yang paling dapat diandalkan di antara pasangan, dan dapat digunakan untuk membedakan cinta dari nafsu.

alasan memejamkan mata saat bercinta
Ilustrasi alasan memejamkan mata saat bercinta (Freepik/lookstudio)

Kontak mata ternyata bertentangan dengan kebiasaan memejamkan mata saat berhubungan seks. Menutup mata saat berhubungan seks bukanlah kebiasaan universal, hal ini tidak dilakukan oleh semua orang. Alasan partisipan pertama, memejamkan mata saat bercinta untuk memperhatikan sensasi fisik. Ada pula yang menutup mata karena ingin sebenar-benarnya ‘hadir’ karena membuka mata sedikit mengganggu. Selain itu, partisipan juga menjelaskan, dengan memejamkan mata saat bercinta, sensasi suara dan fisik lebih fokus. Kalau membuka mata, perhatian akan teralihkan, kecuali dalam gerakan lambat yang membuka kesempatan saling menatap untuk menghanatkan keintiman dan koneksi.

Dalam buku Ben-Zeév berjudul The Arc of Love: How Our Romantic Lives Change Over Time, membahas tentang imajinasi dalam cinta sering kali mencakup ilusi positif. Sedangkan dalam seks, fantasi lebih sentral. Fantasi sangat penting dalam hasrat seksual, karena fantasi menawarkan cara yang efektif untuk mengatasi keterbatasan pribadi, batasan normatif, dan batasan eksternal. Fantasi seksual memiliki fungsi untuk menghindari informasi negatif dan menambahkan data positif.

Menurut artikel yang dilansir Glamour, terdapat enam alasan kenapa pasangan memilik memejamkan mata saat bercinta, diantaranya sebagai berikut”

  1. Seks dengan mata tertutup membumbui segalanya.
  2. Ketidakmampuan melihat dapat mengurangi hambatan.
  3. Mematikan satu indra akan memperkuat indra lainnya.
  4. Menutup mata meningkatkan kepercayaan di antara pasangan.
  5. Seks dengan mata tertutup menambah unsur kejutan.
  6. Menutup mata pasangan membuat Anda memegang kendali.

Terlepas dari rincian alasa di atas melansir Psychology Today, Senin, 9 Oktober, jelas bahwa kontak mata dan hasrat seksual memiliki banyak segi dan bergantung pada berbagai keadaan. Tutup Ben-Zeév, peningkatan gairah seksual sering kali disertai dengan menutup mata dan membukanya sesekali. Banyak orang senang membuka mata di awal interaksi, bentuknya bisa bermacam-macam, seperti lampu menyala, tatapan terus-menerus, atau sesekali mengintip.

Memejamkan mata saat bercinta, merupakan hal yang lumrah, terutama pada momen menjelang klimaks. Menutup mata juga dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan meredupkan lampu secara sukarela atau dengan menutup mata.