Apa Itu Desmenore Pada Wanita: Berikut Penjelasan, Jenis Beserta Gejalanya
Apa Itu Desmenore (Gambar Justin Snyder Photo - Unsplash)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Pernahkah kalian mendengar desminor atau mengalaminya? Lantas, kira-kira apa itu desmenore? dan seperti apa penjelasannya.

Apa Itu Desmenore

Dismenore merupakan sebutan yang digunakan buat menggambarkan keluhan kram yang menyakitkan serta biasanya timbul saat lagi haid ataupun datang bulan. Dismenore ialah salah satu permasalahan terpaut haid yang sangat umum dikeluhkan.

Perempuan yang hadapi dismenore primer mempunyai kontraksi rahim yang tidak wajar. Perihal tersebut akibat ketidakseimbangan kimia di dalam badan. Misalnya, zat kimia prostaglandin yang mengendalikan kontraksi rahim.

Sedangkan itu dismenore sekunder diakibatkan oleh keadaan medis lain, salah satunya endometriosis. Keadaan tersebut berlangsung sebab jaringan endometrium tertanam di luar rahim. Endometriosis dapat menimbulkan perdarahan internal, peradangan, serta perih panggul.

Pemicu Dismenore

Ada 2 tipe dismenore, meliputi:

  • Dismenore Primer

Keadaan ini tidak diakibatkan oleh permasalahan pada organ reproduksi. Kondisi ini biasanya diakibatkan kenaikan dari hormon prostaglandin, yang dibuat pada lapisan dari rahim. Kenaikan prostaglandin merangsang kontraksi dari uterus ataupun rahim. Secara natural, rahim cenderung mempunyai kontraksi lebih kokoh semasa haid. Kontraksi rahim ini bisa memunculkan keluhan nyeri.

Tidak hanya itu, kontraksi rahim yang sangat kokoh bisa menekan pembuluh darah sekitar dan menimbulkan minimnya aliran darah ke jaringan otot dari rahim. Bila jaringan otot ini alami kekurangan oksigen akibat kekurangan suplai darah, keluhan perih bisa muncul.

  • Dismenore Sekunder

Keadaan ini diakibatkan pada patologi pada organ reproduksi. Bermacam kondisi yang bisa memunculkan keluhan dismenore sekunder, ialah:

  • Endometriosis.
  • Pelvic Inflammatory Disease (PID)/ penyakit radang panggul.
  • Kista atau tumor pada ovarium.
  • Pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR).
  • Transverse vaginal septum.
  • Pelvic congestion syndrome.
  • Allen-Masters syndrome.
  • Stenosis atau sumbatan pada serviks.
  • Adenomiosis.
  • Fibroid.
  • Polip rahim.
  • Perlengketan pada bagian dalam rahim.
  • Malformasi kongenital (bicornuate uterus, subseptate uterus, dan sebagainya).

Faktor Risiko Dismenore

Ada banyak hal yang bisa meningkatkan risiko mengalami nyeri haid, antara lain:

  • Berusia di bawah 30 tahun.
  • Belum pernah melahirkan.
  • Memiliki riwayat nyeri haid dalam keluarga.
  • Seorang perokok.
  • Masa puber mulai sejak usia 11 atau ke bawah (pubertas dini).
  • Mengalami perdarahan berat atau yang tidak normal selama menstruasi.
  • Mengalami perdarahan menstruasi yang tidak teratur.

 Gejala Dismenore

Sebetulnyagejala dismenore bisa bervariasi pada setiap wanita. Tapi, secara umum tanda dan gejala paling khas dari dismenore, yaitu:

  • Kram atau nyeri di perut bagian bawah yang bisa menyebar sampai ke punggung bawah dan paha bagian dalam.
  • Nyeri haid muncul 1–2 hari sebelum menstruasi atau di awal-awal menstruasi.
  • Rasa sakit terasa intens atau konstan.

Untuk beberapa wanita, mereka juga mengalami beberapa gejala lain yang muncul bersamaan sebelum atau saat siklus menstruasi datang. Berikut gejala penyerta lainnya yang sering dikeluhkan wanita ketika menstruasi:

  • Perut kembung.
  • Diare.
  • Mual dan muntah.
  • Sakit kepala.
  • Pusing.
  • Lemah, lesu, dan tidak bertenaga.

Jadi setelah mengetahui apa itu desmenore, simak berita menarik lainnya di VOI, saatnya merevolusi pemberitaan!