JAKARTA - Koersif atau pemaksaan adalah istilah yang menyiratkan penggunaan ancaman atau kekerasan. Dalam suatu hubungan, kontrol koersif dapat merujuk pada pola perilaku menindas dan mendominasi yang menggunakan kerugian untuk mengarahkan pikiran, perasaan, dan tindakan seseorang.
Meskipun kontrol koersif sering kali terlihat dalam bentuk pelecehan emosional, tapi hal ini juga dapat melibatkan kekerasan secara fisik. Baik pria maupun wanita bisa mengalami kontrol koersif, meskipun penelitian pada 2015 menunjukkan bahwa hal ini lebih sering memengaruhi wanita. Memahami tanda-tanda kontrol koersif dapat membantu Anda mengatasinya.
Penyerangan
Kekerasan fisik adalah salah satu versi kontrol koersif yang paling ekstrem. Pasangan menggunakan rasa sakit fisik untuk mengendalikan perilaku Anda dan menanamkan kepatuhan.
Kekerasan fisik juga dapat melibatkan anak-anak dan hewan peliharaan, serta dapat muncul dalam bentuk:
- memukul
- mencekik
- menampar
- menendang
- menggigit
- menggunakan senjata
- paparan situasi berbahaya (misalnya, mengemudi sembarangan)
Ancaman
Ancaman merupakan pernyataan mengenai konsekuensi yang akan terjadi dan dimaksudkan untuk menciptakan rasa takut. Ancaman bisa saja melibatkan tindakan merugikan yang jadi titik perhatian Anda.
Contoh ancaman dapat mencakup:
- “Sebaiknya jangan terus seperti itu atau kamu akan menyesalinya.”
- “Lain kali kamu melakukan itu, anjing itu akan pergi ke tempat penampungan.”
- “Kamu akan menyesal melakukan itu.”
Penghinaan
Penghinaan dapat menghancurkan harga diri seseorang. Anda mungkin mulai percaya bahwa dia tidak dapat hidup dengan baik tanpa pasangan atau pantas menerima pelecehan.
Penghinaan dapat terlihat seperti berikut:
- membuat lelucon tentang Anda
- Memanggil Anda dengan nama yang tidak senonoh
- secara teratur membuat komentar kritis tentang penampilan Anda
Mengisolasi
Mengisolasi Anda dapat mencegah Anda memverifikasi dengan orang lain bahwa perilaku dalam hubungan bersifat kasar. Hal ini dapat menghalangi Anda untuk pergi dan mungkin memaksa Anda untuk hanya mengandalkan dukungan pasangan saja.
Taktik isolasi dapat melibatkan:
- membuat alasan mengapa Anda tidak dapat menghadiri acara keluarga atau acara sosial
- menggunakan rasa bersalah untuk membuat Anda tetap di rumah
- mengolok-olok minat Anda untuk mematahkan semangat
Memantau aktivitas
Saat pasangan memantau apa yang Anda lakukan sepanjang hari, itu adalah caranya mengingatkan Anda secara halus bahwa dia selalu ada dan menilai perilaku Anda.
Pemantauan aktivitas dapat mencakup:
- memasang teknologi pengawasan di seluruh ruangan rumah (termasuk area pribadi seperti kamar mandi)
- memeriksa penggunaan internet dan riwayat browser Anda
- menggunakan teknologi pelacakan di ponsel atau mobil Anda
BACA JUGA:
Mengendalikan keuangan
Ketika pengeluaran Anda diawasi, dikendalikan, atau dibatasi, hal ini dapat menciptakan situasi di mana Anda bergantung pada pasangan untuk kebutuhan dasar. Anda mungkin juga kekurangan akses terhadap sumber daya untuk keluar dari situasi Anda.
Tanda-tandanya antara lain:
- uang jajan dibatasi
- bersikeras untuk berbagi informasi rekening keuangan
- berhutang atas nama Anda
Pemaksaan seksual
Pemaksaan seksual terjadi ketika Anda merasa tertekan, dimanipulasi, atau ditipu untuk melakukan interaksi seksual.
Contoh pemaksaan seksual meliputi:
- membuat Anda merasa berkewajiban melakukan hubungan seks
- menawarkan hadiah jika berhubungan seks
- konsekuensi yang mengancam jika Anda tidak melakukan hubungan seksual
Merampas kebebasan
Ketika seseorang merampas kebebasan pribadi Anda, itu adalah bentuk kontrol yang mengabaikan perasaan Anda dan dapat membuat Anda merasa rendah diri.
Tanda-tanda kebebasan Anda diambil dapat mencakup:
- memaksa Anda menggunakan produk tertentu (misalnya sampo, semprotan tubuh, sabun, produk kebersihan)
- mengganti barang-barang Anda dengan versi yang mereka rasa lebih unggul
- mengatur aktivitas tidur, makan, atau kamar mandi Anda
Kontrol koersif adalah istilah umum untuk perilaku kasar yang menggunakan kekerasan untuk memaksa Anda berperilaku dengan cara tertentu, disadur dari Psych Central, Rabu, 13 September.
Meskipun sering dianggap sebagai bentuk kekerasan emosional, kontrol koersif juga dapat mencakup tindak kekerasan fisik seperti pemukulan. Meski beberapa hubungan yang dilandasi dengan kontrol koersif percaya kalau terapi pasangan dapat memperbaiki masalah. Tapi, sering kali situasi koersif ini harus ditinggalkan.