Bagikan:

JAKARTA - Sering merasa tidak nyaman atau ada perasaan tertekan dalam hubungan? Bisa jadi Anda mengalami kekerasan emosional oleh pasangan. Ingat, kekerasan tidak selalu mengenai fisik. Bisa saja pasangan memang tidak pernah memukul, mencubit, menampar, menendang, melempar barang, menjambak, atau melukai. Tapi dia bisa melakukan kekerasan secara psikis yang biasa disebut emotional abuse. 

Kadang, banyak orang tidak sadar bahwa pasangannya melakukan kekerasan emosional. Tapi agar Anda lebih waspada, coba ketahui dulu beberapa tanda kekerasan emosional yang biasa dilakukan seseorang. 

Selalu disalahkan 

Apapun yang terjadi, Anda selalu disalahkan. Dia tidak bisa terima kalau melakukan kesalahan dan melimpahkan semuanya pada Anda. Iya, dia memang tidak memukul, tapi dia tak segan berteriak dan memaki dengan nada tinggi. Dia pun tidak pernah bisa diajak bicara baik-baik dan lebih suka memarahi sampai membuat ketakutan. 

Sering merendahkan dan menghina

Memang wajar bila ada sesuatu dari diri Anda yang kurang disukai pasangan. Misalnya fisik, cara berpakaian, kegiatan, hobi, pekerjaan, dan sebagainya. Alih-alih bicara baik-baik atau memberi saran dengan sopan, dia malah lebih sering merendahkan dan menghina seolah-olah Anda sangat menjijikan. Dia tidak sungkan mengatakan hal-hal menyakitkan kepada Anda. 

Mempermalukan di depan orang lain

Akan ada rasa senang tersendiri jika Anda dibangga-banggakan di depan orang lain, ya? Misalnya, betapa sukses pekerjaan Anda, punya hobi yang positif, baru meraih pencapaian, bekerja di perusahaan ternama, atau apapun. Tapi, pasangan yang melakukan emotional abuse akan melakukan sebaliknya. 

Kalau Anda dan pasangan sedang kumpul bersama teman-teman yang lain, dia malah suka mempermalukan Anda. Dia tidak akan ragu menghina, menertawakan obrolan Anda, membocorkan rahasia memalukan, dan melakukan bullying di depan orang lain. 

Tidak peduli pada perasaan

Segala kekerasan emosional yang pernah ia lakukan pada akhirnya membuat Anda sedih, takut, tidak nyaman, dan tertekan. Ketika Anda mengutarakan perasaan ini, dia kemungkinan tidak peduli. Dia akan teguh pada pendirian kalau yang ia lakukan adalah hal benar dan menganggap Anda terlalu berlebihan, sensitif, dan nggak mengerti. 

Mengancam 

Tanda kekerasan emosional lain adalah ia sering mengancam. Dia akan melakukan segala cara agar Anda menurut, melakukan apapun yang dia inginkan, dan tidak boleh melanggar aturan yang ia buat sendiri. Kalau Anda menolak, dia akan mengancam apapun yang dia tahu Anda tidak suka, misalnya membocorkan rahasia besar, mengancam pergi, putus, bahkan bunuh diri.

Kalau Anda mengalami tanda-tanda di atas dan merasa sudah tidak bisa menahan diri dari tekanannya, jangan ragu untuk meminta bantuan. Kesehatan mental adalah hal utama yang harus jadi prioritas. Anda tidak pernah tahu bila ke depan dia akan melakukan kekerasan fisik yang mengancam nyawa Anda. Jangan ragu untuk minta bantuan dari orang yang dipercaya atau berkonsultasi dengan psikolog.