JAKARTA - Film debut bisa dibilang menjadi penentu apakah seorang sutradara bisa menapaki dunia film dengan pengarahannya. Adele Lim yang menulis Crazy Rich Asians (2018) dan Raya and the Last Dragon (2021) kini mencoba peruntungan dengan film debutnya, Joy Ride.
Kembali menghadirkan kebanggaan Asia, film ini penuh dengan unsur Asia. Mulai dari lokasinya berlatar Tiongkok hingga keempat pemeran utama berdarah Asia. Lantas apakah ceritanya akan terhubung dengan penonton?
Joy Ride mengisahkan persahabatan Audrey Sullivan (Ashley Park) dan Lolo Chen (Sherry Cola) sejak pertemuan pertama mengesankan saat kecil. Lolo tumbuh dengan keluarga Asia-nya sementara Audrey adalah anak adopsi dari keluarga kulit putih.
Tahun demi tahun berlalu, Audrey dan Lolo tumbuh meniti kehidupan. Audrey kini sukses menjadi seorang pengacara di firma hukum terkemuka di Amerika Serikat, sementara Lolo mencoba berkarya dengan menciptakan berbagai patung.
Suatu hari, Audrey ditugaskan berangkat ke Beijing untuk menandatangani kerja sama dengan sebuah perusahaan. Audrey yang terlihat sangat Asia ternyata tidak fasih berbahasa Mandarin, oleh karena itu ia mengajak Lolo.
Pada saat bersamaan, Lolo mengajak Audrey untuk mencari ibu kandungnya setelah menemukan foto ibu kandung yang menggendong Audrey bayi.
Awalnya, Audrey menolak karena ingin fokus dengan pekerjaannya. Namun pikiran itu berubah setelah mereka dipertemukan dengan teman lama Audrey, Kat Huang (Stephanie Hsu) yang kini menjadi aktris top Tiongkok serta Deadeye (Sabrina Wu), teman Lolo yang terobsesi dengan K-pop.
Perjalanan yang bermula menyenangkan itu justru memiliki beberapa ‘batu’ dan pada akhirnya, Audrey dihadapkan dengan sulitnya mencari sang ibu.
BACA JUGA:
Nyentrik, kasar, dan hangat. Tiga kata itu mungkin bisa menjadi gambaran akan apa yang terjadi dalam film Joy Ride. Dialog dan alurnya mungkin akan mengingatkan Anda dengan The Hangover (2009) namun dalam bingkai perempuan.
Mereka secara terang-terangan menggambarkan bahwa orang Asia kerap mendapat diskriminasi atau diremehkan orang sekitarnya. Gambaran ini sangat terlihat jelas dalam cerita Audrey yang meski terlihat sukses sebagai pengacara namun rekan-rekan firmanya sering mempertanyakan kinerjanya.
Alih-alih menjadi rendah diri, keempat karakter Asia ini mencoba ‘gaduh’ dengan ketidak adilan itu. Anda diperlakukan rasis? Maka rasakan bogem mentah dari para karakter ini. Aneh, tapi tetap menghibur.
Keempat karakter dengan penokohan berbeda berhasil menciptakan chemistry yang seimbang. Di tengah humor yang aneh, mereka memiliki permasalahan dan satu per satu mulai menghangatkan keadaan sekalipun nantinya mereka akan kembali berkomedi.
Kisah road trip yang penuh jokes dewasa ini turut menghadirkan keseruan empat sahabat. Film ini juga menghadirkan sisi revelation yang mengejutkan dibandingkan film pada umumnya. Dekat dengan penonton, film ini seakan merangkum judulnya Joy Ride atau perjalanan yang menyenangkan.
Film Joy Ride bisa disaksikan di bioskop Indonesia.