JAKARTA - Tora Sudiro ditemani sang istri, Mieke Amalia, mengantarkan jenazah sang ibu ke peristirahatan terakhirnya di Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan pada Minggu, 20 Agustus.
Sebagaimana diketahui, ibu Tora Sudiro, Dyah Setyoutami Sudiro meninggal dunia karena pneumonia pada Sabtu, 19 Agustus pukul 15.43 WIB.
"Jadi, hari Minggu ini pemakaman dilakukan di Tanah Kusir, berjalan lancar dan nggak ada kendala apapun. Semoga beliau diterima disisiNya," kata Tora Sudiro usai pemakaman sang ibu.
Tora Sudiro merasa tersanjung dengan banyaknya orang yang ikut mengantar mendiang ibunya ke pemakaman. Ia meyakini bahwa sang ibu adalah sosok yang baik yang punya pergaulan luas.
"Kalau emak saya memang orang baik, jadi temannya ada dimana-mana dan dari berbagai lapisan. Saya senang lihat kumpul semua," ujar Tora Sudiro.
Pada kesempatan yang sama, Mieke Amalia mengungkap bahwa sosok ibu mertuanya itu merupakan orang yang menyenangkan.
"Alhamdulillah, dia bukan mertua yang menyebalkan. Beliau mertua yang baik, perhatian, sayang sama saya dan sama cucu cucunya," kata Mieke Amalia.
BACA JUGA:
"Nggak ada hal yang membuat kita kesal lah. Mama santai, nggak banyak cingcong, kalau ngomong halus dan lembut banget. Jadi, sosoknya baik," lanjutnya.
Mengenang sosok almarhumah, Tora dan Mieke menyebut satu pesan yang diingat sebelum ibunya berpulang ke Sang Pencipta.
"Cuma nitip jagain bapak saya sama cucu-cucunya, dan kompak terus anak-anaknya, saling sayang," ujar Tora Sudiro.
"Yang terpenting papa sih. Kan usia dia jauh lebih tua dari mama, kondisinya juga ya kan sudah tua. Papa itu 80 persen yang urusin mama, dari makan, obat dan kegiatan lain, semua yang urusin mama. Pasti ada kehilangan," pungkas Mieke Amalia.