YOGYAKARTA – Berat badan naik padahal rutin olahraga membuat bertanya-tanya. Bukannya angka timbangan mengecil, tetapi malah bertambah beberapa kilogram. Kalau Anda pernah mengalaminya, penting untuk mengevaluasi kesehatan Anda terlebih dahulu. Namun, berdasarkan penjelasan pakar dan hasil penelitian, mungkin berat badan naik setelah olahraga hanya bersifat sementara. Selanjutnya, kenali alasan berikut untuk mengevaluasi kesehatan dan jenis latihan Anda.
1. Penambahan berat otot
Berat badan naik saat baru mulai olahraga wajar dialami. Ini tergantung berapa banyak latihan otot yang dilakukan dan pola makan. Tetapi pada prinsipnya, setiap peningkatan aktivitas fisik kemungkinan akan menghasilkan beberapa peningkatan kekuatan dan massa otot.
Selain pola makan yang tinggi protein dan latihan kekuatan, bawaan genetik juga memengaruhi dalam kenaikan jumlah massa otot saat mulai program olahraga. Faktanya, meskipun Anda kehilangan lemak saat olahraga, skala angka menunjukkan peningkatan. Ini karena otot lebih padat daripada lemak, tetapi membutuhkan sedikit ruang. Artinya, lingkar pinggang mungkin mengecil dan otot lebih kuat meskipun berat badan naik.
2. Pertambahan berat air
Retensi air adalah penyebab umum kenaikan berat badan sementara. Orang pramenopause sangat rentan dengan kondisi ini, terutama karena perubahan hormonal. Kalau Anda sedang menstruasi, kemungkinan kenaikan berat badan karena kembung sebelum atau selama menstruasi. Tetapi penting dipahami, olahraga bisa mengurangi gejala pramenstruasi. Menurut penelitian dilansir VerywellHealth, Minggu, 20 Agustus, retensi cairan memuncak pada hari pertama menstruasi dan rendah selama periode pertengahan folikel, lalu secara bertahap akan meningkat selama 11 hari sekitar ovulasi.
Sejauh mana peningkatan berat badan, mungkin bevariasi pada setiap orang. Tapi sedikit peningkatan berat badan setelah berolahraga, itu normal. Selain karena penambahan berat air, bisa juga karena peningkatan asupan natrium. Jadi, mengonsumsi makanan tinggi garam menyebabkan peningkatan berat badan.
3. Peradangan pasca olahraga
Latihan Anda mungkin menyebabkan kenaikan berat badan, tetapi peningkatan ini menunjukkan kalau Anda berolahraga cukup keras sehingga merusak jaringan otot dan menyebabkan peradangan. Proses perbaikan setelah latihan, memungkinkan otot tumbuh dan menjadi lebih kuat. Ahli fisiologis menebutkan soal exercise-induced muscle damage (EIMD) atau kerusakan otot akibat olahraga. Ini adalah fenomena sementara saat Anda baru mulai program latihan.
Olahraga menyebabkan kerusakan struktural pada myofibers atau sel dalam jaringan otot dari peradangan karena penumpukan sel darah putih di jaringan yang rusak. Peradangan dan penumpukan cairan ini mungkin muncul sebagai kenaikan berat badan sementara setelah berolahraga. Biasanya kalau merasakan nyeri otot, bisa karena peradangan dan perbaikan yang terjadi di dalam tubuh. Nah, kalau efeknya berat badan naik padahal sudah olahraga, bisa karena hal ini.
4. Minum suplemen tambahan
Nutrisi pasca olahraga atau penggunaan suplemen juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan pada tingkat tertentu setelah berolahraga. Terutama saat menjalani program olahraga ketahanan yang berkepanjangan seperti berlari atau bersepeda yang menghabiskan glikogen tubuh.
Sangat umum bagi atlet terlatih untuk mengonsumsi suplemen pasca-latihan yang mengandung karbohidrat. Karbohidrat membantu memulihkan glikogen otot dan setiap gramnya menyimpan tiga gram air. Suplemen lain yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan pasca-latihan ialah creatine. Suplemen ini digunakan oleh banyak orang yang rajin berolahraga untuk meningkatkan massa otot atau retensi cairan.
5. Mengonsumsi makanan kaya serat yang tidak tercerna
Setelah latihan mungkin Anda merasakan lapar dan mengisi bahan bakar dengan makanan kaya serat yang sehat. Makanan bergizi yang dikonsumsi menyebabkan peningkatan berat badan saat bekerja di seluruh tubuh.
Makanan serat membantu retensi air di usus besar dan menghasilkan tinja yang kurang kering serta lebih mudah dikeluarkan. Sedangkan serat tidak larut, dapat meningkatkan berat tinja. Sebelum buang air besar, Anda mungkin melihat peningkatan berat badan setelah berolahraga, tetapi serat juga mengurangi waktu transit kolon. Jadi ini bukan nutrisi yang harus Anda hindari. Maka kenali perbedaan berat badan sebelum dan setelah buang air besar.
BACA JUGA:
Melalui penjelasan di atas, Anda tak perlu khawatir jika berat badan naik padahal rutin olahraga. Selama Anda tetap mengontrol pola makan dan tidak mengalami cedera saat olahraga, maka tak ada yang dikhawatirkan.