Bagikan:

YOGYAKARTA – Rutin olahraga adalah salah satu cara membakar tumpukan lemak lebih banyak. Tetapi bagaimana dengan “olahraga” di atas ranjang atau hubungan seks? Apakah dengan rutin berhubungan seks membantu menurunkan berat badan?

Sebanyak 66 persen orang saat ini melakukan diet, dilansir Medical News Today, Jumat, 5 Juli. Selain itu, aktivitas fisik adalah bagian penting dalam menjaga berat badan termasuk menurunkan berat badan berlebih, menurut Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS. Maka direkomendasikan setidaknya 150 menit olahraga intensitas sedang setiap minggunya. Selaras dengan informasi tersebut, faktanya, seks juga baik untuk kesehatan karena membakar kalori dan membuat bahagia.

Tentu saja fakta membuktikan, berhubungan seks memang membakar kalori meski tidak sebanyak saat Anda melakukan olahraga berat. Namun penelitian baru-bari ini juga menunjukkan, olahraga saja bukan satu-satunya aktivitas mujarab untuk menurunkan berat badan. Nah, itulah kenapa sejumlah ahli dan penelitian mengeksplorasi dalam relevansinya menjawab pertanyaan apakah rutin hubungan seks dapat efektif membantu menurunkan berat badan atau tidak.

penelitian tentang rutin hubungan seksual menurunkan berat badan
Ilustrasi penelitian tentang rutin hubungan seksual menurunkan berat badan (Freepik)

Seks adalah olahraga

Profesor Anthony D. Karelis, pada tahun 2013 bersama rekannya mempeelajari dengan tepat berapa banyak kalori terbakar saat kita mulai aktif. Karelis menjelaskan bahwa hanya sedikit penelitian yang menyoroti efek fisiologis selama hubungan seks dengan subjek manusia. Semua penelitian sebelumnya hanya menunjukkan adanya peningkatan detak jantung saja.

Karelis bekerja melibatkan 21 pasangan heteroseksual usia antara 18-35 tahun. Pasangan ini diminta berhubungan seks sekali seminggu selama 4 minggu. Instruksi ini bertujuan melacak aktivitas yang memungkinkan untuk menghitung berapa banyak energi yang dihabiskan setiap kali hubungan seksual. Mulai dari foreplay, hubungan seksual, hingga orgasme memiliki durasi masing-masing sesuai kebijaksanaan pasangan.

Penelitian ini menemukan, rata-rata kalori yang terbakar saat hubungan seks pada pria 101 kalori dan wanita 69 kalori. Rata-rata intensitasnya lebih tinggi dibandingkan jalan kaki namun lebih rendah daripada jogging. Sehingga dari temuan ini menempatkan seks sebagai olahraga intensitas sedang.

menurut penelitian tentang rutin hubungan seksual menurunkan berat badan
Ilustrasi penelitian tentang rutin hubungan seksual menurunkan berat badan (Freepik)

Lebih menyenangkan daripada berolahraga di gym

Kisaran kalori yang dibakar saat berhubungan seks sangat bervariasi. Durasi rata-rata foreplay, senggama, dan orgasme adalah 24,7 menit. Namun sebenarnya waktu yang dihabiskan pasangan untuk berhubungan seks berkisar antara 12,5 sampai 36,9 menit.

Data ini masih belum jelas bagaimana momen berdua yang intim dihabiskan pasangan. Apakah sekedar menikmati waktu luang atau hubungan seks yang bergairan. Meski begitu, peneliti menarik keseimpulan. Bahwa jika ingin meningkatkan kalori terbakar saat berhubungan seks, setiap orang proaktif dan aktif terlihat, melakukan lebih lama, atau kombinasi keduanya.

Karelis membandingkan olahraga teratur di gym sesi intensitas sedang di treadmill, pria membakar 149 dan 390 kalori sementara wanita antara 120 dan 381 kalori. Ketika membandingkan, semua partisipan pria dan 95 persen wanita dalam penelitian ini mengatakan bahwa seks lebih menyenangkan dibandingkan bermain treadmill.

Rutin olahraga bukan satu-satunya penentu berat badan bisa turun

Penelitian yang dilakukan Karelis dan rekannya tidak mengungkapkan tentang berat badan partisipan selama 4 minggu melakukan program rutin hubungan seks sekali seminggu. Itu artinya, sebenarnya olahraga semenyenangkan apapun, bukan satu-satunya penentu berat badan turun.

Makan porsi tepat juga penting dalam menurunkan berat badan. Terlebih harus selektif memilih makanan sehat untuk memenuhi kecukupan nutrisi sehari-hari dan cukup istirahat. Dalam penelitian Elizabeth A. Lawson dari Unit Neuroendokrin di Rumah Sakit Umum Massachusetts, Boston, percobaan dilakukan untuk membuktikan bahwa pada primata dan manusia, oksitosin yang dikeluarkan salah satunya setelah mendapatkan orgasme, mengurangi konsumsi kalori.

Nah, penting diperhatikan bahwa oksitosin tidak bertahan lama dalam tubuh. Dalam kurun 2-8 menit setelah dilepaskan, separuh hormon akan hilang. Jadi efek setelah sekali hubungan seksual dalam kaitannya pada asupan makanan hanya bersifat sementara.