Cara Bijak Menghadapi Anak Tidak Naik Kelas, Hindari Melampiaskan Rasa Kecewa dan Kesal
Ilustrasi anak tidak naik kelas (Freepik)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Setiap orang tua pasti ingin anaknya pintar atau memiliki nilai akademik yang baik. Namun tidak sedikit orang tua yang mendapati buah hatinya tidak naik kelas. Sebagai orang tua pastinya Anda merasa sedih, kecewa, sekaligus kesal. Namun banyak orang tua yang tidak tahu cara yang tepat saat menghadapi anak tidak naik kelas. 

Saat menerima rapor atau hasil akhir semester anak Anda dan ternyata buah hati tidak naik kelas, Anda pasti ingin melampiaskan amarah. Namun sebaiknya hindari memarahi anak dan menghukumnya. Anda perlu mengontrol emosi terlebih dahulu dan mencari akar masalah serta solusinya. 

Cara yang salah dalam menyikapi anak yang tidak naik kelas justru akan berdampak buruk pada perkembangan buah hati Anda. Lantas bagaimana tips atau cara bijak menghadapi anak tidak naik kelas?

Cara Menghadapi Anak Tidak Naik Kelas

Ketika mengetahui anak Anda tidak naik kelas, jangan fokus menghakimi kesalahan atau kekurangannya. Lebih baik Anda mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut sehingga tidak terulang lagi di masa mendatang. 

Berikut ini tips parenting cara bijak menghadapi anak tidak naik kelas yang perlu diterapkan oleh orang tua. 

Beri Jeda untuk Menenangkan Diri

Hal pertama yang perlu dilakukan orang tua saat mendapati anaknya tidak naik kelas adalah menenangkan diri. Di saat seperti itu, pastinya perasaan dan pikiran Anda sedang kalut dipenuhi rasa kecewa dan kesal. Namun sebaiknya Anda memberi jeda terlebih dahulu untuk tidak mengambil tindakan secara terburu-buru. 

Jangan sampai Anda melakukan perbuatan atau mengucapkan kata-kata yang membuat Anda menyesal sendiri di kemudian hari. Sebaiknya Anda mengambil waktu untuk menenangkan diri lebih dulu. Kemudian ajak anak mencari waktu untuk berbicara atau berdiskusi mengenai masalah yang dihadapi. 

Mencari Tahu Kendala yang Dialami Anak

Orang tua sebaiknya tidak berfokus pada kesalahan anak, namun cari tahu apa kendala yang dialami buah hati dalam pendidikannya. Berdasarkan Association for Psychological Science, ada dua tipe anak yang mengalami kegagalan dalam studi. Pertama adalah anak yang sudah belajar keras namun masih mendapatkan nilai buruk. Kedua adalah anak yang memang tidak belajar atau berusaha sama sekali. 

Untuk memahami kendala yang dihadapi anak, maka orang tua harus berdialog dengan si kecil secara langsung. Tanyakan kepada anak apa yang menjadi kendalanya selama belajar atau menempuh studi. Buat anak nyaman untuk mengutarakan masalahnya, yang bisa saja karena tidak nyaman di sekolah, teman yang toxic, ada masalah dengan guru, atau cara belajar tidak disukai, dan lainnya. Setelah menemukan kendalanya, kemudian ajak anak untuk melakukan evaluasi dan mencari solusi yang tepat. 

Memberikan Konsekuensi yang Sesuai

Memberikan hukuman atau konsekuensi kepada anak yang tidak naik kelas memang boleh saja dilakukan, asalkan diterapkan dengan cara yang tepat dan bijak. Hindari memberi hukuman fisik, seperti pukulan, cubit, dan lainnya. Selain itu, sebaiknya Anda tidak membatasi aktivitas positif yang anak lakukan seperti ekstrakurikuler atau olahraga. 

Anda bisa memberikan konsekuensi yang wajar dan membuat anak belajar untuk menjadi lebih baik. Misalnya dengan membatasi hak istimewa anak, seperti hanya boleh main gadget dalam waktu 2 jam setiap akhir pekan. Anda juga bisa memberi konsekuensi berupa menunda liburan yang sudah direncanakan sebelumnya. 

Bantu Anak Membuat Rencana Belajar

Tips selanjutnya yang perlu dilakukan orang tua adalah membantu anak membuat rencana belajar. Untuk mengatasi kendala yang dihadapi anak, Anda perlu mengajak si kecil melakukan aksi nyata. Agar anak lebih bertanggung jawab dan komitmen dengan studinya, Anda bisa memberi ide mengenai hal-hal positif yang perlu dilakukan si kecil. Mulai dari mengatur jadwal belajar, mengerjakan PR tepat waktu, kerap berkumpul bersama keluarga, dan lainnya. 

Beri Motivasi kepada Anak

Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan orang tua saat anaknya tidak naik kelas adalah tetap memberi motivasi. Sampaikan afirmasi positif untuk mendorong anak supaya bangkit dari kegagalan. Saat tidak naik kelas, biasanya anak akan sedih dan minder dengan teman-temannya. 

Jangan sampai sikap Anda justru membuat anak bertambah down. Jadi sebaiknya Anda tetap memberi dukungan kepada anak supaya belajar lebih giat agar kedepannya bisa memperoleh hasil akademik yang memuaskan. 

Demikianlah beberapa cara bijak menghadapi anak tidak naik kelas yang perlu diterapkan oleh orang tua. Saat anak tidak naik kelas, pastinya Anda merasa sedih sekaligus kecewa. Namun tetap kontrol emosi dan pikiran Anda, serta terapkan sejumlah cara di atas supaya anak Anda bisa belajar untuk bangkit dan memperbaiki diri.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.