7 Cara Orang Tua Mengajarkan Anak Remaja Tentang Batasan Diri
Ilustrasi (Ketut subiyanto/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Batasan diri adalah batas yang ditetapkan seseorang untuk melindungi diri sendiri agar tidak disakiti, dimanipulasi, atau dimanfaatkan. Tidak hanya orang dewasa, anak remaja pun perlu diajarkan tentang mengatur batasan antara dirinya dan orang lain. Supaya bisa terhindar dari risiko perundungan teman sebaya, pun pelecehan jika anak mulai berpacaran.

Tentu saja, menetapkan batasan tidaklah mudah. Mengomunikasikan batasan yang dibuat kepada orang lain tentu akan sulit di awal dan membuat situasi kurang nyaman. Namun, jika membiarkan orang lain memperlakukan anak dengan cara kurang baik, bisa sebabkan dia terlibat dalam hubungan tidak sehat, ujungnya memengaruhi mental dan emosional anak. 

Bantu Anak Remaja Mengenali Perasaannya

Belajar mengenali dan melabeli perasaan tidaklah mudah bagi anak usia remaja. Butuh usaha terus menerus untuk tahu apa yang dirasakannya. Dia mungkin tahu rasa kesal, namun apakah kekesalan itu muncul dalam bentuk marah, frustasi, atau stres? Mengapa ini penting? Sebab kemampuan mendeskripsikan perasaan merupakan langkah pertama menerapkan batasan, melansir Very Well Family, Jumat, 4 Agustus.

Ajari Anak Percaya Intuisi

Beri tahu anak untuk mempercayai intuisinya. Jika ada suatu hal atau situasi yang terasa salah, bisa jadi memang kondisi tersebut tidak sedang baik-baik saja. Mengajari anak percaya intuisi punya manfaat menjauhkannya dari sifat mudah percaya pada orang.

Bantu Anak Mengidentifikasi Perilaku yang Tidak Dapat Diterima

Terkadang remaja membutuhkan bantuan untuk menentukan seperti apa hubungan atau persahabatan yang sehat. Rutin lakukan perbincangan ringan tentang apa yang dimaksud dengan persahabatan atau kencan sehat lambat laun bisa membuat anak jadi pandai menentukan batasan diri. 

Kenali Pentingnya Batasan Digital

Sebagian besar hubungan saat ini berlangsung secara digital. Bicaralah dengan anak tentang etiket digital, sexting, dan penyalahgunaan kencan digital. Pastikan dia tahu cara tetap aman saat online serta menetapkan batasan dengan orang yang melanggar nilai-nilainya.

Beritahu Frasa Kunci yang Dapat Digunakan untuk Mendifusikan Situasi

Menetapkan batasan tentu sulit dan membutuhkan banyak latihan. Untuk itu, ajari anak menggunakan kalimat seperti "tidak, terima kasih. aku tidak nyaman dengan itu", atau "aku akan ngobrol sama orang tuaku dulu. besok ku beritahu" bisa jadi contoh.

Izinkan Anak Berlatih di Rumah

Menetapkan batasan dengan orang lain tidaklah mudah bahkan bagi beberapa orang dewasa. Untuk alasan ini, remaja perlu berlatih di lingkungan yang aman dengan orang-orang yang dia pun merasa nyaman.

Biarkan anak mengatakan "tidak" pada berbagai hal dan menetapkan batasan pribadi. Dorong anak mengembangkan kemandirian di rumah dengan membiarkannya menyuarakan pendapat dan membuat keputusan.

Jelaskan Bahwa Persahabatan Juga Ada Batasnya

Terkadang remaja menganggap bahwa teman adalah segalanya. Tekankan bahwa setiap persahabatan itu berbeda dan akan memainkan peran yang berbeda dalam hidupnya. Menjadi teman yang baik, tidak membutuhkan kesepakatan dalam setiap masalah.

Memiliki pendapat atau keyakinan berbedalah yang membuat hubungan jadi menarik. Dukung anak Anda untuk otentik dan temukan persahabatan yang sehat.