Penuhi Hak Anak untuk Berkembang Maksimal agar Tak Menderita Gangguan Mental
Founder dan Managing Director Jakarta Child Development Center (JCDC) Nadia Emanuella Gideon, MPsi Psikolog (kanan), dalam acara JCDC Parenting Safari, di Kedoya, Jakarta, Sabtu (15/7/2023). (Istimewa)

Bagikan:

JAKARTA - Tumbuh kembang anak dan remaja di satu negara punya arti penting dalam menjamin keberlanjutan negara itu sendiri di masa depan. Sayangnya, menjamin tumbuh kembang anak dan remaja dengan baik penuh dengan berbagai tantangan.

“Usia dini (0-6 tahun) merupakan periode emas sekaligus masa kritis yang menentukan kualitas anak di masa remaja dan masa dewasanya. Pemenuhan kebutuhan anak di usia dini merupakan suatu kewajiban bersama yang harus dilakukan demi masa depan bangsa,” jelas Nadia Emanuella Gideon, MPsi Psikolog, Founder dan Managing Director Jakarta Child Development Center (JCDC) dalam acara JCDC Parenting Safari di Jakarta, Sabtu 15 Juli 2023.

Berdasarkan data Ikatan Dokter Anak di Indonesia (IDAI), tahun 2018 ada 5-10 persen anak Indonesia mengalami kelambatan tumbuh kembang dan di tahun 2022 meningkat menjadi 30 persen. Untuk Kesehatan mental menurut data dari National Adolescent Mental Health tahun 2018 ada 6,1 persen remaja terdiagnosa dengan gangguan mental dan meningkat di tahun 2022 menjadi 28 persen atau 1 dari 3 remaja terdiagnosa dengan gangguan mental.

Sebagai upaya pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak, sejalan dengan salah satu visi dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) yaitu pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak. JCDC berupaya untuk menjadi partner yang terpercaya bagi para orangtua dan individu dalam menghadapi tantangan dalam pengasuhan, mengoptimalkan tumbuh kembang dan kesehatan mental serta pengembangan diri anak dan remaja.

“Kami bekerja dalam berbagai disiplin ilmu dengan transdisiplin, level tertinggi dari multidisiplin, berarti satu anak diobservasi praktisi dari berbagai disiplin ilmu. Secara customize kami membuat dan melakukan program untuk anak dan remaja tersebut dengan melibatkan orangtua dalam pembuatan dan pelaksanaan program. Semua anak memiliki potensi menjadi anak hebat. Tugas kita semualah untuk menciptakan dunia yang terbaik agar potensi ini bisa berkembang”, jelas Nadia.

Manfaatkan Klinik Tumbuh Kembang

Isu pendidikan keluarga dan kesehatan mental menjadi topik yang banyak diperbincangkan dalam beberapa waktu terakhir. Topik kesehatan mental sendiri juga menjadi penting dalam praktik pendidikan keluarga, dan perkembangan anak dan remaja.

Urgensi dari pendidikan keluarga terutama tumbuh kembang sesudah pandemi ini semakin terasa. Banyak anak yang lahir di masa pandemi dan sekarang sedang bertumbuh dan berkembang. Klinik tumbuh kembang anak dan remaja bisa menjadi sahabat orangtua yang ingin mendapatkan bantuan ahli agar pertumbuhan anak menjadi maksimal.

“Setiap anak dan remaja mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda-beda. Bahkan beberapa mungkin mengalami gangguan dalam proses tumbuh kembangnya. Di sinilah klinik tumbuh kembang anak dan remaja hadir untuk menjadi solusi,” tambah Nadia.

Klinik akan melakukan deteksi dini, diagnosis, dan intervensi terhadap anak dan remaja sesuai kebutuhannya, serta dapat memberikan edukasi yang tepat bagi orang tua.

“Mengajak anak ke klinik tumbuh kembang bukan berarti anak memiliki masalah kesehatan namun justru untuk memenuhi hak anak untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara maksimal. Ini penting sekali untuk dipahami oleh orangtua,” jelas Nadia lagi.