YOGYAKARTA – Sebagian besar pasangan mengalami pasang surut dalam berhubungan seks. Tentu ini bukan masalah besar kecuali pasangan tak menemukan cara untuk meningkatkan kembali keintiman. Lebih buruk lagi, ketika tingkat hasrat seksual pasangan tidak sinkron dan memicu masalah berkembang lebih besar. Oleh karena itu, penting mempertimbangkan masukan dari psikoterapis dan penulis buku She Comes First: The Thinking Man's Guide To Pleasuring Your Partner, Dr. Ian Kerner.
Tingkat hasrat dan keinginan seksual yang berbeda, adalah salah satu masalah paling umum yang ditemui dokter Kerner. Bisa didorong banyak faktor, seperti banyaknya tuntutan hidup. Untuk tetap selaras seringkali solusi yang diambil pasangan adalah berhubungan seks secara spontan atau tidak diagendakan sebelumnya.
Tuntutan perubahan dalam siklus hidup membuat pasangan lebih sulit untuk mengalokasikan waktu dan energi untuk terhubung secara seksual. Banyak pasangan akan jatuh ke dalam kebiasaan seks, perubahan frekuensi berhubungan seks, dan merasa tidak perlu memperbaiki kebiasaan dalam hubungan seks. Penting dipahami, banyak pria memiliki hasrat seksual secara spontan. Mereka dapat berpikir tentang seks saat melihat sesuatu yang seksi, suara seksi, dan lainnya yang menciptakan keinginan untuk benar-benar berhubungan seks. Jadi bagi banyak pria, hasrat adalah sesuatu yang terjadi secara spontan.
Berbeda dengan wanita, yang keinginan hubungan seks tumbuh sebagai tanggapan atas sesuatu yang datang sebelumnya. Sesuatu yang datang sebelumnya tersebut, jelas Kerner dilansir Fatherly, Rabu, 2 Agustus, muncul sebagai perasaan gairah subjektif.
Untuk menyinkronkan tingkat hasrat seksual pasangan, Kerner merekomendasikan banyak latihan. Bagi pria, penting menggunakan keinginan spontan untuk mengobarkan respons proaktif dari pasangan wanitanya. Dengan saling menstimulasi dan merespons, maka keinginan bisa berfungsi secara sinkron.
Kedua, luangkan waktu 20 menit untuk sama-sama hadir tanpa distraksi gawai pintar maupun laptop. Pasangan perlu saling berbicara terbuka untuk menghangatkan kembali keintiman. Bisa juga untuk membicarakan fantasi seksual atau berbicara saat berhubungan seks. Prinsipnya, setiap orang yang berpasangan perlu saling terbuka terhadap apa yang dibutuhkan, yang disukai, yang memuaskan, dan yang menyenangkan. Bahkan apa yang tidak disukai terkait hubungan seksual juga perlu harus saling diketahui.
BACA JUGA:
Ada banyak pasangan yang tertarik satu sama lain tetapi terjebak dalam pola seks yang buruk atau biasa-biasa saja. Namun, ketika pasangan memilih satu sama lain, mereka perlu memikirkan melalui “apa yang menarik secara seksual dari Anda ataupun pasangan Anda”, sehingga setiap orang memiliki peluang yang jauh lebih tinggi untuk menyinkronkan hasrat seksual dan menghangatkan kembali keintiman berdua .